Apakah orang Kristen boleh bercerai?

Apakah orang Kristen boleh bercerai?

Banyak hamba Tuhan yang tidak setuju dengan perceraian.
Mereka berpikir cerai dalam perkawinan adalah dosa besar yang tidak bisa di ampuni lagi dan pasti masuk neraka, setidaknya itulah kesan yang diberikan.
Ayat yang menjadi landasan adalah Mat 19:5 Dan firman- Nya: Sebab itu laki- laki akan meninggalkan ayah dan ibunya dan bersatu dengan Isteri nya, sehingga keduanya itu menjadi satu daging.
6 Demikianlah mereka bukan lagi dua, melainkan satu. Karena itu, apa yang telah dipersatukan Allah, tidak boleh diceraikan manusia. ”

Juga dalam Mark 10:8-9 yang isinya juga sama.

Tapi tidaklah demikian kakunya, harusnya Firman Tuhan dibaca secara menyeluruh.. Hamba-hamba Tuhan yang sangat menentang perceraian lupa akan ayat-ayat selanjutnya.
Coba baca Mat 19 dan Mark 10 secara keseluruhan.
Tuhan Yesus juga mengijinkan perceraian.
Mat 19:9 karena Zinah boleh menceraikan
Mark 10:11-12 masih ada kemungkinan cerai.

Jadi cerai bagi orang Kristen masih dimungkinkan, tapi tidaklah semudah itu. Karena Tuhan melihat hati.. Dia tahu apa motivasi anda bercerai. Karena kekudusan atau karena nafsu semata.
Maka dari itu apabila orang Kristen bercerai, dan untuk tetap hidup dalam kekudusan, hendaklah ia tidak kawin lagi. Tapi bila tidak tahan atau takut jatuh dalam perzinahan, hendaklah ia berdamai dengan pasangannya.
Hal ini juga yang di ajarkan Rasul Paulus dalam 1 Kor 7:11
Dan jikalau ia bercerai, ia harus tetap hidup tanpa suami atau berdamai dengan suaminya. Dan seorang suami tidak boleh menceraikan Isteri-nya.

Hidup dalam keKristenan memang sebaiknya tidak bercerai dan hidup damai dengan semua orang.

Yang menjadi pertanyaan, apabila bukan karena perzinahan, apa bisa cerai?
Bagaimana kalau suami/istri sakit gila? Suka menyiksa, memukul (KDRT) terhadap pasangan dan anak-anak. Apa harus tetap serumah dan hidup dalam kebencian dan ketakutan?
Apakah harus tetap mempertahankan rumah tangga yang sudah sangat parah? Apakah harus tunggu dibunuh atau melihat kehidupan anak-anak hancur? Apa itu berkenan di mata Tuhan?
Di sinilah kita harus cerdas,
Pertama-pertama kita harus tahu apa maksud Firman Tuhan dalam perkawinan dan apa artinya pula perkawinan dalam hukum negara.

Dalam Firman Tuhan jelas Mat 19 adalah landasannya. Tuhan tidak menghendaki adanya perceraian, hidup kudus dalam perkawinan adalah yang Tuhan inginkan.
Sekali menikah cukup sudah, kecuali dipisahkan oleh maut.
Tapi apakah tidak tinggal bersama dengan pasangan termasuk perceraian dalam Tuhan?
Sebaiknya tinggal bersama, tapi ada baiknya berpisah karena alasan tertentu itu dimungkinkan.

Bercerai dalam hukum negara adalah jelas dalam status. Jelas ini tidak melanggar Firman apabila degan alasan yang sangat jelas, bukan untuk kepentingan pribadi. Bukanlah sebuah dosa berpisah dalam status hukum negara. Dengan catatan berpisah bukan untuk kawin lagi, tapi hidup kudus dan hidup dalam Kasih anugerah Allah semata.

Terkesan sangat aneh, tapi memang dimungkinkan, walaupun bukan suatu solusi yang terbaik dalam kehidupan berumah tangga, tapi terkadang dalam etika Kristen itu harus dilakukan.

Misalnya : kita tahu dalam Kristen membunuh itu berdosa, bahkan tertulis jelas dalam 10 hukum taurat. Tapi andaikan ada perampok yang masuk rumah kita dengan membawa golok bermaksud untuk menjarah dan membunuh. Apakah berdosa bila kita membunuh perampok itu? Tentu tidak, sebab kalau kita diamkan, perampok tersebut akan membunuh anak istri kita seluruh keluarga kita. Itu sama saja kita membunuh seluruh keluarga kita. Dengan membunuh perampok tersebut maka kita menyelamatkan seluruh keluarga kita. Itulah etika Kristen.
Ingat Firman juga mengatakan, apabila kita tahu apa yang baik, tapi kita tidak melakukannya sama saja kita berdosa.

Kembali dalam kasus rumah tangga, apabila pasangan kita telah berubah karakter, menjadi buas dan suka menyiksa dan melakukan KDRT bahkan terhadap anak-anak , bahkan terkesan hendak membunuh, lalu apa yang harus dipertahankan? Lari segera mungkin dari rumah, selamatkan anak-anak, itu yang harus dilakukan. Lakukan perceraian secara hukum negara untuk mendapat jaminan keselamatan.. Berpisah adalah solusi walau bukan yang terbaik tapi harus dilakukan demi anak-anak. Keselamatan dan pertumbuhan jiwa mereka adalah hal utama yang harus diselamatkan.

Setelah berpisah, berdoalah, minta ampun dan minta berkat atas pasangan kita. Doakan agar Roh merubah karakternya. Tetap berharap ia mendapat pelajaran dari kejadian ini. Bila ia benar-benar berubah, kita dapat menerima kembali. Itulah yang sempurna , apabila pasangan kita tidak bisa berubah menjadi baik, tetaplah hidup sendiri dan membesarkan anak-anak dalam kasih. Tidak menyimpan dendam

Hallelujah
Salam Kasih Kristus.

Tuhan memberkati.

123 comments on “Apakah orang Kristen boleh bercerai?

  1. Saya punya pacar..dan pacar saya sudah pernah menikah, tapi mereka sudah tidak akur lagi..pernikahan mereka hanya bertahan sekitar 2 bulan lebih, suaminya bejad dan meninggalkannya lalu saat ini sudah berpaling dengan wanita lain. sebelum mereka menikah, saya dan pacar saya sebenarnya sudah berpacaran, karena suatu hal kami berpisah, saya meninggalkan dia (putus) dan dia menikah dengan pria lain, dan ketika mereka tidak akur lagi, entah siapa awalnya…tapi yang jelas kami dipertemukan kembali dan membuat 1 komitmen kalau kami tidak akan pernah berpisah..tapi sebagai umat kristiani saya dan pacar saya sangat menjaga kekudusan Firman Tuhan..dulu saya pernah berpikir ” jika saja aku bisa memutar waktu kembali, aku tidak akan pernah pergi meninggalkan dia..” dan saat ini kesempatan itu ada, dan aku berjanji tidak akan pernah meninggalkan dia selamanya..karena setelah dulu dia sempat menikah, saya slalu memikirkannya..5 tahun lamanya sya menyendiri (jomblo) tahun ke 3 saya sempat “move on” dan sya berpacaran dengan wanita lain tapi hubungan itu tidak bertahan lama..hingga akhirnya sekarang kami dipertemukan kembali. Saat saya dipertemukan kembali dengan dia, saya berpikir “apakah ini cara Tuhan menjawab doa saya?” “kenapa kami harus dipertemukan kembali?” ada sebuah lagu “jika memang kaulah tulang rusuk ku, kau akan kembali pada tubuh ini..” bener kah demikian adanya jika dia jodoh ku yang diberikan Tuhan untuk ku?” Tapi saya tidak berani cepat-cepat ambil keputusan karena saya masih menjaga kekudusan Firman Tuhan. Dia masih muda dan usia pernikahan mereka hanya 2 bulan lebih. Pertanyaan saya, apa yang harus kami lakukan? apakah dia selamanya harus menyendiri? apakah kami tidak bisa dipersatukan kembali? jika tidak, kenapa sya harus dipertemukan kembali dengan dia? padahal dulu saya sudah berniat untuk menghapus dari kehidupan saya, dan biarlah dia hanya menjadi masa lalu saya, karena sebenarnya saya sangat mencintai dia. Saya mau “move on” dan mencoba melupakan dia, membuka lembaran cerita baru dikehidupan saya. Tapi kenapa kami harus dipertemukan kembali??? Dan saat ini kami sudah punya komitmen untuk bersama selamanya..tapi saya gak bisa berbuat apa-apa karena saya takut melanggar Firman Tuhan. Lalu, apa yang harus saya lakukan? Mohon bantu saya diberikan pencerahan. Terimakasih. Postingan di atas sangat bagus sekali. Tapi saya masih bingung dengan maksud dari Firman Tuhan. Mohon dibantu pencerahannya. Sukses buat admin.

    • Bro John…
      Tidak mudah untuk mengatakan boleh apa tidak dengan kasus yang anda alami.
      Pertama anda sudah tahu bahwa Tuhan tidak menginginkan adanya perceraian.hanya bisa dilakukan dengan kasus2 tertentu.
      Kedua mantan pacar telah menikah dan tidak jelas sudah cerai apa belum…
      Ketiga apa anda yakin Tuhan menginginkan anda menikah atau anda sendiri yang menginginkan hal itu??

      1 Kor 10:31 Aku menjawab: Jika engkau makan atau jika engkau minum, atau jika engkau melakukan sesuatu yang lain, lakukanlah semuanya itu untuk kemuliaan Allah

      Jadi bila anda ingin menjadi anak Tuhan yang sungguh2 maka anda harusnya hanya melakukan yg Tuhan kehendaki.Lakukan segala sesuatu hanya untuk Kemulian Allah… jadi tidak ada lagi agenda pribadi. Sehingga kita dapat berkata hidupku bukannya aku lg tp Kristus yg hidup dalamku.

      hidup itu pilihan… pikirkan kembali anda benar2 yakin mantan anda adalah jodoh dari Tuhan atau bukan? apa ia benar2 mencintai anda atau hanya sebuah pelarian belaka? Apakah anda benar2 mencintainya atau hanya nafsu…?? Apakah cinta harus saling memiliki??

      BERDOALAH ….MINTA BIMBINGAN ROH KUDUS DAN KEMUDIAN PIKIRKAN KEMBALI.

      TUHAN YESUS MEMBERKATI.

  2. Pasangan suka memancing marah dan senang membuat kita sedih,, itu bagaimana? Rasanya saya ingin pisah. Dari sejak menikah 3 tahun lalu kami tidak pernah tinggal bersama karena alasan pekerjaan. Sampe skrng anak kami 1 dan dia kami titip d neneknya. Itu bagaimana? Apa yg harus kami lakukan? Kami sering bertengkar bahkan hampir tiap hari,, dan sepertinya dia ada WIL, mohon bantuannya. Terimakasih.

  3. Mohon pencerahan nya. saya sudah menikah hampir 2 tahun ini.selama ini kami selalu bertengkar dan selalu terlontar kata2 cerai apalagi dari istri saya. masalah nya soal org tua saya kebetulan ayah saya meninggal 2 hari sebelum pernikahan kami. dan tinggal ibu saya. saya baik dengan ibu saya tetapi istri saya sangat2 tidak suka.karena itu makin sering terjadi keributan sering dan semakin banyak masalah yg di timbulkan yg akhirnya ibu saya jadi kurang suka dengan tingkah laku ibu saya.saya menjadi orang yg sangat emosioanl sekali dan istri saya juga sangat keras. apaka lebih baik kami bercerai?karena semakin lama juga saya tidak tahan dengan situasi seperti ini.kami tidak tinggal dengan ibu saya tapu sedikit bicara soal ibu saya pasti terjadi keributan.. dan menjurus kemana2.
    saya sudah menasehati dan buat kesepakatan tapi selalu terjadi masalah ini.
    mohon pencerahan.
    Gbu

    • Ketika anda menikah maka pertahankan pernikahan itu karena pernikahan bukan buat mainan. Anda harus koreksi diri bukan meminta pasangan anda berubah… tp memberi cobtoh bagaimana seharusnya.
      Perceraian bukan atas dasar ketidak cocokan tp harus lebih dari itu… ancaman fisik atau KDRT.. jadi bukan seenak kita mempermainkan Tuhan.
      Hidup dalam sebuah pernikahan bukanlah hal yg mudah.. bila anda cerai dengan pasangan anda skr maka akan dipastikan anda tidak akan cicok pula dengan pasangan anda yg nantinya. Jadi hiduplah damai dengan pasangan anda.. beri perhatian dan cinta yg lebih lg. Bawa dalam doa dan percayalah Tuhan akan menunjukan jalan keluarnya.

      Cintailah dia dalam kasih Kristus…
      Pernahkah anda berdia bersama dengan pasangan anda..? Lakukan itu tiap hari dan yg terpenting anda harus berubah dengan memiliki karakter Kristus. Jadi teladan bahwa anda pengikut Kristus sejati.

    • Saya memiliki permasalahan yg sama. Istri saya tidak cocok dgn ortu. Sampai2 tidak mau ketemu dgn mereka. Namun sebaliknya saya tidak ada masalah apa2 dgn mertua hingga saat ini. Memang ortu saya memiliki background pendidikan rendah yg mgkn pola pikir, tata bahasa agak ceplas ceplos namun bknnya bagaimanapun ortu kita , kita harus menyayangi mereka ya? Jika itu terjadi d mertua saya, saya pun akan mengasihi meski mereka agak ceplas ceplos misalnya. Apa yg harus saya lakukan, istri saya keras sekali tp saya sangat sayang sama ortu dan istri juga. Apalagi skrg kami dianugrahi 1 anak. Pls bisa diberikan sarannya…

      • Ketika anda naik perahu dengan seluruh keluarga… dan perahu itu terbalik… jika cuma anda saja yg bisa berenang.. siapakah yg jarus anda tolong terlebih dahulu… ortu, mertua, anak atau istri?
        Secara Alkitabiah… yg harus anda tolong terlebih dahulu adalah ISTRI .
        Bukan anak ataupun ortu. Karena istri adalah bagian dari kita… suami dan istri adalah SATU.

        Tapi jika hanya ada sepuring nasi… kepada siapa nasi itu harus diberikan terlebih dahulu.. Ortu ,anak atau istri..?
        HARUS DIBERIKAN PADA ORTU terlebih dahulu… karena Tuhan memerintahkan kita menghormati org tua kita. Anak atau istri dan suami dapatlah menahan lapar dahulukan kepentingan ortu.
        Ortu dan mertua adalah sama tingkatannya…jgn beda2kan.

        Sejelek apapun ortu.. itu adalah org tua yg merupakan wakil Allah dalam membesarkan dan mendidik kita dan mereka harus kita hormati. Dan ingatkan istri anda tentang hal itu. Katakan anak anda akan meniru kelakuan istri anda dan anda sendiri… jika istri tidak bisa menghormati ortu anda … maka kemungkinan anak anda TIDAK AKAN MENGHORMATI orgtuanya juga…. bukankah itu didikan yg dilihat anak..? Ingat hukum tabur tuai… apa yg anda tabur sekarang akan anda tuai kelak..!

        Soal perkawinan anda.. ya itu tugas anda membina dalam hubungan kasih yg sejati. Biarlah Tuhan yg menjadi kepala keluarga anda….
        Komunikasi antar anggota keluarga adalah mutlak… libatkan Tuhan dalam hal ini…

        Tuhan Yesus memberkati…

      • Terimakasih atas masukannya… memang kalo ortu baik ortu sendiri maupun mertua pasti ada satu masa ada konflik kecil ke anak2nya baik itu anak sendiri maupun menantu. Namun, saya sbg menantu terima baik itu bila kesalahan saya atau bisa memberikan penjelasan bila itu berbeda pendapat dgn mertua, namun tetap menghormati mereka sebagai mertua. Lain halnya dgn istri saya, sepertinya ada miss komunikasi dan “mutlak” lgsg tidak menyukai mereka(ortu saya) lg.. saya sadar bahwa semua ini butuh proses dan waktu sehingga pada satu masa saya mengajak mereka utk pergi menengok ortu saya namun istri saya menolak dan melarang saya juga utk pergi menengok ortu saya sendiri dgn alasan akan meninggalkan istri dan anak, padahal hanya utk beberapa hari. Mksd saya bila istri blm siap, its okay saya sendiri dulu, tp kenapa sampai melarang saya ketemu ortu saya sendiri? Dan memakai alasan bahwa meninggalkan istri utk menengok ortu adalah hal yg salah…

      • Istri belom siap itu tugas suami memberi pencerahan…. memberi pengertian.
        Nah anda HARUS menengok ortu anda dan juga mertua anda… itu mengajar dengan memberi contoh.
        Tidak salah meningalkan istri untuk menengok org tua… salah jika menceraikan istri dengan alasan orangtua. Beda antara meninggalkan sementara dengan menceraikannya… pastilah anda tidak 24 jam selalu bersama istri… ada waktu anda alone… nah alasan apa ..kenapa anda lg sendirian… apa salah anda sendirian… dimana istri anda..?

        Peluklah istri anda dengan cinta… ajak dia berdoa bersama.. sebut nama mertua anda dan ortu anda dalam doa… juga tentu anak anda dan nama istri anda…. kalian salinglah mendoakan…. dan lakukan setiap malam sebelum mencium selamat malam.

        Tuhan Yesus memberkati

  4. kalau dipaksa cerai bagaimana? sy sdh pisah rumah dg istri krn diusir ibu mertua, apakah yg hrs dilakukan? sy dianggap tdk memberi kejelasan status. Sy hanya belajar untuk taat krn Tuhan membenci perceraian.

    • Koreksi diri… kemungkinan besar anda sendirilah yg menyebabkan keadaan ini terjadi. Setelah itu bertobat dan berubahlah seperti yg Tuhan kehendaki.. yaitu menjadi seperti Kristus.

      Matius 11:28-30 Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu.
      Pikullah kuk yang Kupasang dan belajarlah pada-Ku, karena Aku lemah lembut dan rendah hati dan jiwamu akan mendapat ketenangan.
      Sebab kuk yang Kupasang itu enak dan beban-Ku pun ringan.”

      Letih lesu.. berbeban berat… itu bukan bicara soal beban hidup atau persoalan dan masalah kita. Tp itu akibat keinginan2 pribadi ingin ini..ingin itu dan lain sebagainya… buang itu semua… buang angeda pribadi anda… lepaskan itu dibawah kaki Kristus.
      Lalu pikul kuk… yaitu keinginan Kristus… menjadi apa yg Tuhan kehendaki… dan belajar dari Dia lewat pengalaman2 hidup yg akhirnya akan membentuk roh anda semakin kuat. Itu yg terpenting… fokus hanya pada Tuhan saja…

      1 Korintus 10:31 Aku menjawab: Jika engkau makan atau jika engkau minum, atau jika engkau melakukan sesuatu yang lain, lakukanlah semuanya itu untuk kemuliaan Allah.

      Lakukan semua hanya untuk Tuhan ..bahkah hal yg terkecil sekalipun yaitu soal makan dan minum.

      • terus tindakannya harus bagaimana? apakah harus tetap bercerai atau tetap mempertahankan pernikahan?

      • Sebisa mungkin mempertahankan pernikahan. Tp intinya bukan itu. Hal yg terpenting adalah anda harus bertobat… sungguh2 bertobat dan harus lebih lagi mencintai pasangan anda…

  5. saya sudah berusaha bertobat namun ibu mertua menganggap saya menggantung anaknya/istri saya, katanya saya hrs segera bertindak, kalau menurut saya, saya sdh bertindak dg bertobat dan tetap setia kepada pasangan, apa yg hrs dilakukan,kalau pihak mertua tetap mengajukan cerai, apakah yg hrs dilakukan?

    • Anda tahu artinya bertobat?
      Artinya anda berubah total.. dan itu tidak bisa dipenuhi dalam setahun atau 2 tahun…. tp terus menerus hingga menjadi ciptaan baru.
      Jika hanya tidak lg berbuat dosa atau menyesal.. anda belum bertobat.
      Atau hanya berubah dari kebiasaan lama yg buruk menjadi lebih baik itu belum bertobat.

      Seekor babi tetaplah seekor babi walaupun ia diberi pakaian dan makanan manusia tp juga akan makan sampah. Karena dia babi. Tapi jika babi itu jadi manusia… biar bagaimanapun ia tidak akan makan sampah…karena ia hakekatnya manusia.
      Nah bertobat.. adalah merubah mindset.. jiwa dan seluruhnya berubah. Dari babi berubah menjadi ciptaan baru… yaitu manusia. Yg sudah tentu membenci sampah…yg tidak mungkin mau makan sampah.
      Nah anda sudah bertobat?? Koreksi diri.

      Sekarang apa yg anda berikan pada keluarga?? Apa yg anda lakukan untuk keluarga? Jgn2 anda hanya minta dan minta lg… apa anda sudah tunduk dan memberi yg terbaik buat mereka? Apa anda sudah menunjukan tanggung jawab anda sebagai kepala keluarga..? Kalau belum janganlah anda menuntut… diam dan lakukan perubahan yg benar2 berubah…. tunjukan anda adalah manusia bukan babi lg.

      • terima kasih atas sarannya. kalau dari segi materi,sebenarnya semua yg hasil kerja saya sudah saya serahkan pada istri saya, namun kalau masih dianggap kurang, sebenarnya saya sudah berusaha bekerja semaksimal mungkin.

  6. Mohon petunjuknya. Suami aku memaksa cerai dgn sy dgn alasan sdh tdk nyaman dan sdh tdk sayang dgn sy. Dia lebih nyaman dgn pacarnya yg sekarang. Alasan dia bercerai dgn sy krn sakit hati dgn sy kh. Memang pd tahun 2010 pernah sy minta cerai dan sy sempat dekat dgn laki2 lain. Krn sy sdh tdk kuat hidup dgn suami yg selalu melakukan kekerasan dan sempat selingkuh dgn pembantu kami. Yg pada akhirnya pernah sy pergi meninggalkan suami sy selama 2minggu. Dan menemui laki2 yg sedang dekat dgn sy. Tp setelah di perhatikan teman laki2 sy itu bahwa sy msh sayang dgn suami sy dan menyarankan untuk kembali dan memperbaiki rumah tangga sy dgn saling bicara dan saling koreksi diri. Sy melakukan yg teman sy sarankan dan akhirnya kami bs saling bicara dan terbuka. Yg pada akhirnya kami rujuk dan rumah tangga kami baik sekali krn suami sy sdh tdk pernah lagi main tangan dan memaki sy. Tp sekarang dia minta cerai. Sy hrd bagaimana.

    • Tidak seharusnya pasangan itu bercerai. Apalagi perceraian hanya untuk memuaskan keinginan hati semata. Perceraian tidak boleh dilakukan karena hal2 yg bukan sangat membahayakan jiwa pasangan atau anak. Misal karena bosan… sudah tidak cinta lagi… yg biasanya dibahasakan ” sudah tidak ada kecocokan lagi” . Jika itu yg terjadi maka dapat dipastikan pasangan itu tidak hidup dalam Tuhan. Bukan pengikut Kristus sejati tp hanya beragama kristen saja.
      Suami minta cerai… anda bertanya harus bagaimana? Apa anda mengharapkan perceraian itu? Bukan kah anda seharusnya tidak bertanya lagi tp ambil tindakan untuk mempertahankan cinta terhadap suami. Apa anda sudah bertanya mengapa suami mau cerai? Apa karena WIL..? Lalu kenapa anda tidak memeluknya dengan cinta… bicara dari hati ke hati. Atau jangan2 cinta anda sudah pudar?
      Masuk kamar dan berdoalah… dan setelah itu peluklah suami anda dan katakan anda cinta padanya… anda membutuhkannya..

  7. Saya minta saran. Saya sudah meninggalkan istri demi wanita lain. Kira kira sebulan lebih. Semua arena saya sakit hati. Tapi setelah jauh saya jadi berpikir mengenai masa deoan anak-anak yang sudah Tuhan anugrahkan dalam hidup rumah tangga kami selama lebih dari sebelas tahun. Saya ingin kembali. Tapi apakah bisa???? saya jadi ragu. Hanya pikiran saya….. kasihan anak dan istri saya. Sudah ku bua menderita.

  8. Syalom, saya punya pacar seorang duda… Dia sudah bercerai dengan istrinya karena istrinya selingkuh dan yang minta untuk bercerai itu adalah istrinya. Dan sekarang mantan istrinya sudah menikah dengan selingkuhannya…
    pertanyaan saya apakah saya bisa menikah dengan pacar saya yg adalah seorang duda?

    • Doa dulu….
      Jika Tuhan katakan ya… kenapa tidak?
      Jika Tuhan tidak berkenan ya jgn lakukanlah….

      Sulit untuk menilainya karena harus lihat kasus perkasus….
      Tp yg jelas tujuannya apa anda menikah dengannya?
      Nafsu…? Atau kebutuhan lainnya?
      Atau memang itu yg Tuhan mau..?

      Nah renungkanlah hal itu…

      TUHAN YESUS MEMBERKATI.

  9. Pernikahan saya sudah hancur dan istri yang menceraikan karena menuruti keluarganya. Tetapi setiap berdoa Tuhan akan memulihkan tapi kenyataan omong kosong segala janjiNya! Saya cerai dari tahun 2011 dan saya masih ingin kawin lagi demi masa depanku. Dan saya sudah sangat kecewa dengan Tuhan yang membawa kekecawaan. Bullshit!! Dengan Tuhan dan tidak ada bedanya demgan Lucifer musuhNya!

    • Pernikahan anda hancur karena salah anda sendiri… jangan cari kambing hitam.!
      Renungkan kembali apakah anda adalah org benar dimata Tuhan? Pikirkan hal itu.
      Jangan cuma bisa mengumpat yg hanya menambah dosa.

      Jika anda mau kawin lagi ya silakan itu pilihan anda….
      Sy cuma bisa menyarankan anda berdoa dulu.. cari tahu apa yg Tuhan kehendaki… bukan apa yg anda mau.

      Semoga anda kembali kejalan yg benar.

      • syallom,
        sy ingin bertanya pertanyaan yg membuat sy ragu sekali,apakah mungkin Tuhan menghendaki sy bercerai dr suami saya? karena setiap sy memohon Tuhan memberkati hub kami,pada hari itu jg kami selalu bertengkar? kami telah menikah lama dan sering bertengkar,sy bertahan selama ini krn takut Tuhan membenci sy dan tak kan memberkati sy bila sy menggugat cerai,suami sy adlh org yg sangat
        sulit,selalu berpikiran negatif ttg sy dan mudah tersinggung,sy sangat stress ditambah lg dengan kebiasaan nya sehari hari yg membuat kami sering berbeda pendapat,dia tak pernah bisa mengerti dan selalu menganggap sy yg salah, sy merasa Tuhan tdk berpihak kepada sy karena setiap usaha kecil2an sy tdk berhasil. sy bingung,tolong nasehatnya
        terima kasih.

      • Pada dasarnya Tuhan membenci perceraian…. maka tidaklah mungkin Tuhan menghendaki anda bercerai.

        Dan dalam sebuah pernikahan bukanlah kita berusaha mempertahankannya; tp kita seharusnya membina rumah tangga itu. Jadi dengan alasan apapun kita mempertahankan rumah tangga adalah suatu kesalahan…yg benar kita membina rumah tangga kita menjadil lebih baik dan semakin harmonis dalam kasih Kristus.

        Hidup berumah tangga itu tidaklah mudah… ada tanggung jawab yg harus kita pikul. Keributan dan pertemgkaran karena adanya ego dari masing2 pasangan… keinginan untuk maunya kita seperti apa… dalam pemikiran kita seharusnya pasangan kita seperti apa idealnya… itu pun suatu kesalahan… yg benar adalah kita melakukan apa yg baik bagi pasangan kita karena kita mengasihi Kristus… karena Kristus menjadi dasar rumah tangga kita.

        PIKULAH KUK……

        Matius 11:28-30 Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu.
        Pikullah kuk yang Kupasang dan belajarlah pada-Ku, karena Aku lemah lembut dan rendah hati dan jiwamu akan mendapat ketenangan.
        Sebab kuk yang Kupasang itu enak dan beban-Ku pun ringan.”

        Anugerah itu bagi setiap org…. inilah yg Tuhan tawarkan… yg letih lesu..berbeban berat… ini bukan bicara soal masalah2 duniawi kita…tp ini berbicara soal keinginan2 kita.. keinginan2 daging kita yg selalu menuntut sehingga menjadi beban.

        Datang padaNya… Tuhan lepaskan semua keinginan kita… kedagingan kita….sehingga kita siap menerima kuk dari Dia.

        Kuk merupakan beban membajak bagi lembu…dan di Israel selalu dibajak oleh 2 emor lembu. Yg satu yg berpengalaman yg satunya yg muda…yg muda belajar sama yg tua dengan mengikuti langkahnya…. sampai benar2 mengerti.

        Belajarlah daripadaku… seperti lembu muda yg belajar pada lembu yg lebih tua…demikian kita belajar dari Kristus yaitu de gan mengikuti jejak langkah kaki Nya.

        Kuk yg kupasang enak….ringan..
        Beban mana ada yg enak dan ringan…tp ini karena kita membawa kuk itu bersama Kristus…. ketika kita melangkah dan menuruti kehendakNya.. eban akan terasa ringan… Dia selalu disamping kita.
        Itulah yg dimaksud diluar Kristus kita tidak bisa berbuat apa2… Dia ikut berjalan bersama kita….

        Maukah kita merendahkan diri…menyerahka semua beban keinginan kita dan hanya membawa kuk melakukan KehendakNya saja…dan belajar dari Dia mengikuti langkahNya selangkah demi selangkah???

        Prioritas utama dalam rumah tangga atau dalam segenap hidup kita adalah TUHAN.
        Yg kedua adalah TUHAN.
        yg ketiga adalah TUHAN.
        Yg kesekian adalah TUHAN.

        Tuhanlah menjadi satu2nya yg utama dalam hidup kita… maka apapun yg kita lakukan baik makan atau minum sekalipun kita lakukan untuk kemuliaanNya.

        Lalu jika anda menginginkan cerai… kenapa? Apa karena anda dalam bahaya?
        Apa pasangan anda sakit jiwa sehingga layaak diceraikan?
        Apakah itu hanya ego pribadi karena pasangan tidak sesuai yg kita harapkan..?

        Kuncinya kita taruh Tuhan sebagai kepala rumah tangga kita… dan kita lakukan segala sesuatunya buat Tuhan. Bukan aryinya kita harus rajin kegereja… tp melayani suami/istri dalam kasih Tuhan.. seakan2 kita melakukannya hanya untuk Tuhan.

        Sebaiknya kita bercermin diri telebih dahulu…. jgn pernah lg marah dan tunjukan kasih anda padanya dengan tulus… pasti Tuhan nanti yg jamah hati pasangan anda.

        Tuhan Yesus memberkati…

      • terima kasih atas pencerahan dan renungan yg dibagikan,ada satu pertanyaan lg pak. apa yg harus saya lakukan dengan sifat dan kebiasaan suami? sifatnya sangat tdk menyenangkan,dia selalu berpikiran negatif ttg sy pdhl sy tdk pernah melakukan apa pun jg tdk pernah ada maksud apa2 setiap kali bicara agak lama padanya ia kerap tersinggung dan kami bertengkar,kami tdk bs bicara layaknya org normal,ini tdk terjdi hanya pd sy,seringkali bila dia bicara dgn teman atau keluarganya ia jg kerap kali merasa tersinggung? dan bila saya ingin membelikan anak sy mainan sepulang belanja tanpa membelikan sesuatu untuknya (seperti mungkin pakaian/makanan/barang lain) dia juga akan marah,dia jg memiliki kebiasan yg aneh,suami sangat menjaga kebersihan yg menurut sy sdh kelewatan,seperti membersihkan rumah setiap tamu pulang dr rumah kami lalu mencuci sampul buku yg baru dia beli dan kerap kali menyuruh anak2 dan sy mencuci tangan berulang kali karena kotor ini dan itu,karena dia jg melakukan hal yg sama pd dirinya. apa yg harus sy lakukan?dia selalu beralasan ini demi kesahatan kami! yg menurut sy tdk benar,dan ini sdh harga mati yg harus sy turuti bila bersamanya,apa yg harus sy lakukan?
        mohon nasehatnya pak
        terima kasih

      • Sulit… ini masalah psikologi… ada latar belakang yg mempengaruhi suami anda jadi begitu… entah ia trouma apa…
        Dan sy tidak tahu persis apa yg terjadi… sy juga tidak kenal anda maupun suami anda… dan sy tidak ada data masukan dari suami anda….
        Minim sekali yg bisa saya bagikan disini…
        Tp kira gini opsi yg bisa anda lakukan…
        Maaf mungkin kurang tepat… tp bisa anda pikirkan.

        Ajaklah ia berbagi dengan anda… ajak bicara baik2…
        Tp yg pertama harus kita lakukan adalah pikiran kita senduri dulu yg harus diperbaiki…. jangan berprasangka buruk padanya atau berpikiran negative padanya.. justru kita harus berpikiran positive dalam menghadapi dia. Apapun nanti tanggapannya kita tetap berpikiran positive padanya.. dan jgn sekali2 kita marah padanya.
        Biarkan ia nyaman dan merasa aman sehingga mau berbagi….

        Jika sudah ada perbaikan komunikasi… barulah jelaskan pelan2 apa yg anda takutkan darinya… mulailah berbagi dengan tulus….

        Syukur jika ia mau diajak ke pskiater atau org yg ia hormati ( org tua../ pdt../ teman ) untuk terima nasehat.

        Jika anda sekeluarga kristen… buatlah mezbah keluarga…. dia bersama dengan anak2…. tidak perlu org ke tiga jika ini dapat dilakukan dengan benar….karena Tuhan yg akan mendamaikan.

        Tuhan Yesus melindungi anda sekeluarga..
        Damai dalam kasih Kristus.

  10. iya pak ini masalah psikologi,sifat dan karakter karena itu sy katakan bahwa suami sy adalah org yg sulit,apakah ini tdk termasuk gangguan kejiwaan pak?? sy lelah sekali,kemarin bertengkar hari ini cek cok hampir setiap hari begitu. ada yg bilang ini sifat keturunan dr ayah nya yg jg begitu sedikit2 marah dan tersinggung karena hal2 kecil,merasa tdk dihormati lah merasa tak dihargai lah,seperti gila hormat sekali. bahkan dia pernah bilang agar sy yg pergi ke psikiater pak,karena dia bilang dulu sy menerima kok skrg complain (yg dia anggap memberontak). pernah juga bila dia lihat sy lebih rohani (membaca alkitab sendiri,berdoa saat pujian di gereja),dia tdk suka dan mengatai saya munafik seperti org farisi!(karena dia bilang sy masih suka hal dunia seperti dandan dan belanja,pdhl sy tak pernah beli apapun selain kebutuhan kami!karena sy tak pegang uang sepeser pun!dan sy pun bilang pendeta jg kan ke salon?masa harus jd biksu gt??) kami bertengkar sepulang gereja dan kami tdk ke gereja selama berbln2,dan waktu sy ingatkan dia malah menyalahkan saya katanya ini gara2 sy yg jd batu sandungan buat dia,hal itu terjd tahun lalu,dan msh banyk lg kami bertengkar karena mslh lucu pak seperti saat sy mau potong kue pemberian org,pdhl sy sdh ijin sama dia,tp dia marah dan berpikiran negatif menganggap sy terburu2 membukanya krn yg memberi itu laki2 yg adalah adik iparnya sendiri!! apakah ini bukan hal kejiwaan pak?? bila sy bercerai apakah Tuhan akan mengampuni sy dan memberkati sy pak? sy sdh tak sanggup lg,besok tdk ada apa2,lusa bertengkar lg,seminggu 4x lama2 sy stress dan gila pak,suami lebih tua 9th dan sy adlh ibu rmh tangga saja. sy menikah muda dan meninggalkan masa muda sy utk bersamanya tp rasanya tdk dihargai pak sy sangat menyesal,terima kasih pak sdh meluangkan waktu utk saya.

      • Syalom
        Saya mau berbagi pengalaman Rmh tangga saya dan mohon advise nya.
        Sy dan suami sdh menikah 8th. Kami dikaruniai 1 org putra..skrg sdh umur 6th. Awl awl.pernikahan suami sy baik dan syg pd kami walaupun suami sy tdk bekerja dan kami hidup dibiayai ibu mertua sy. Hoby suami sy selama ini adlh main judi online di internet. Aset ibu mertua sy sampai habis utk menuruti hawa nafsu judinya tersebut sampai akhirnya mertua sy angkat tgn dan memilih menjual rmhnya dan ibu mertua ikut dgn adik ipar sy. Dan dr hasil jual rmh tsb suami sy dkasi bagian 100jt. Uang 100jt itu suami sy gunakan utk main saham…dan hanya dlm 2mggu ludess dipasar saham.
        Sejak saat itu karena tdk ad lg yg membantu kami utk makan akhirnya sy memutuskan utk bekerja..karena suami sdh umur 35 lebih dan mencari pekerjaan susah..
        Sejak sy bekerja..suami sy tdk lg mengharhai sy sbg istri..dia selalu memaksa sy memberinya uang setiap hr..jika tidak sy beri dia ngamuk2 dan ank sy jd sasaran..sepulang sy kerja ank sy mengadu kalau dia dipukulin papahnya..memang ad bekas pukulan ditubuh ank sy..sy tegur suami sy..dan dia jwb ank sy nakal..dan dia menyalahkan sy katanya sy terlalu manjain ank sy..dan dia blg..dirumah itu hrs ad org yg ditakutin..jgn semuanya manjain..! Tp sy sgt marah knp suami sy sampai main tangan thdp ank kecil dan itu anknya sendiri..setiap sy mau tggl kerja dia minta dibelikan rokok dan minta ditransfer uang..kalau sy kasih ank sy aman2 saja…tetapi saat sy jg sdh menipis blm gajian sy gk bs kasih..karena prioritasin utk makan..nah saat sy gk kasih itu dia menjadikan ank sy pelampiasan kekesalannya thdp sy yg tdk kasi dia uang. Januari lalu dia sempat bekerja jd driver&tour guide namun bln juli kemarin dia dipecat karena menggunakan uang kantor…selama dia bekerja tetap saja setiap hr dia minta uang sm sy..pdhl dia bekerja..entah gajinya dia kemanakan..sy yakin pasti gajinya sdh habis buat judi..jd sepanjang sy menikah dgn suami..yg memberi makan kami adlh ibu mertua kami..namun setelah ibu mertua sy lelah dan menjual rmhnya 3th yg lalu dan tdk peduli lg dgn suami sy….sy bekerja utk.mebiayai rmh tangga kami..mohon maaf..bs sy katakan sepanjang pernikahan sy tdk pernah dpt nafkah dr suami. Karena dia sdh bekerja pun sy tdk pernah diberikan nafkah…malah tabungan anak sy yg sy sisihkan dr gaji sy..dia habiskan juga…
        Setiap hr dia hanya berjudi dan menggali lubang dimana2…semua saudara2nya dihutangin sm dia…dan saat berhutang sy tdk tahu apa2 dan uang itu digunakan utk apa sy tdk tahu karena suami sy menutupi itu semua dr sy…karena sy sering sekali marah kalau dia main judi terus..jd dia pinjam2 uang sm sodaranya diam2 tanpa sepengetahuan sy..dan sodaranya tdk konfirmasi ke sy dulu dan main kasih aja..tapi skrg sodara2nya itu ramai2 nagih ke sy. Org kantor suami sy jg nagih2 ke sy. Karena nomor Hp suami sy dimatikan utk.menghindari tagihan2 tsb..jd mereka mau gk mau nagih ke sy istrinya yg HPnya masih aktiv. Sy sdh sarankan suami sy utk gentle aja datangin kantor dan sodara2 itu kalau saat ini blm ada utk byr hutang. Tp dia sy sarankan begitu malah marah2…selain soal judi dan hutang2 yg suami sy ciptakan…kita jg sdh hampir 1tahun tidur tdk 1tmpt tidur dgn alasan suami sy bahwa ank sy sdh besar tmpt tidur tdk muat jd suami sy milih tidur di sofa. Pdhl tmpt tdr king dan sebetulnya muat2 saja..tp sy malas berdebat selama ini diam dan nurut saja. Skrg semakin hr hubungan kami semakin jauh..sy tdk mengerti..saat sy duduk sebelah dia..dia memilih urk berpindah tmpt duduk dan selalu menghindar dr sy..setiap sy ajak bicara serius soal masa dpn kita gmn..dia selalu ngeless dan saat sy minta tanggapan dia yg serius dia lgsg jwb..udhlah kita udh gk cocok kita sendiri2 aja..sdh bbrp kali setiap adu argumen am suami sy..dia selalu berkata spt itu..sy semakin bingung gimana lanjutin rmhtangga ini..ortu sy jauuh dr sy..mereka selalu tanya apa sy baik2 saja karena sy sering minta ditransfer sm ortu sy utk makan tp sy blg sm ortu utk byr skolah ank sy…ortu sy tdk sy ceritakan hal yg sbenernya terjadi bahwa suami sy tdk bekerja dan kecanduan judi..sy tdk mau mereka kepikiran ttg sy disini..biar saja sy hadapinya sendiri…
        Jujur sy semakin lelah selama 8tahun hidup dgn suami yg tdk bertanggung jawab dan hanya morotin saya…setiap sy ninggalin ank sy utk kerja dia scr gk langsung minta diberikan upah 100rb dgn cara ditransfer…apabila sy kasih ank sy aman..tpi apabila sy g kasih..ank sy babak belur…yg ada yg setiap hr hanya ketakutan dan khawatir thdp ank sy…dan spy aman2 saja..jd sy selalu kasih..namun scr gk langsung sy jg jd membuat dia memupuk hoby judi nya..
        Tolong bagaimana sy hra bersikap..selama ini sdh sy dukung dlm doa spy setan judi dlm diri suami sy bs ditengking…dan setan godain Abg di internet jg bs dihilangkan…sy lelah nanggung ini sendirian..sy bekerja jd sering uring2an kt staff2 sy…dtmpt kerja sy suka marah2 pdhl hal sepele..sy sdh semakin stresss…apa boleh kalo sy tinggalin suami saya..??

      • Ada baiknya katakan selamat tinggal pada suami anda dan anda hidup berdua saja dengan anak anda…
        Toh anda dan anak anda akan hidup lebih baik tanpa suami anda….

  11. Terima kasih atas sarannya pak…sy sdh sempat berfikir utk kost saja dekat tmpt kerja sy dan menyekolahkan ank sy di dekat tmpt krj sy..dan sy mengambil pengasuh utk jaga ank saya..tapi lagi2 sy kepikiran akan janji pernikahan hrs tetap setia dlm susah dan senang..blm lg ank sy biar dia suka dikerasin..dia syg dgn papahnya karena sy selalu meluruskan asumsi ank sy thdp papahnya…setiap sy ajak pergi makan selalu mengingatkan sy utk membeli jg dbungkus utk papahnya..dia tumbuh menjadi ank manis dan sgt dewasa..pernah sekali sy ajak ank sy nginap dirumah teman kerja sy perempuan kebetulan ank sy jg dekat dgn tman krj sy tsb..tp dia minta plg dan kepikiran papahnya…mgkin skrg sy pelan2 beritahu ank sy spy kita jg bs lepass dr jeratan ini…jujur memang sptnya apabila sy jauh dr suami sy mgkin sy tdk separah ini keadaannya…thanks masukannya

    • Tidak apa2 meninggalkan dia… siapa tahu ini menjadi pukulan telak yg akan membuat ia sadar dan bertobat…. dan jika ia benar2 bertobat ia pasti akan menyesal dan berubah… doakan saja.
      Jika tidak , setidaknya anda dapat memberikan kehidupan yg sehat bagi anak anda…toh tidak menyalahi Firman jika harus berpisah sementara.
      Tuhan Yesus memberkati.

  12. Saya tdk sependapat jika karena KDRT perlu bercerai. Justru si Isteri harus menunjukkan kasihnya kpd suaminya. Doakan si suami agar sadar dan bertobat. KDRT umumnya terjadi krn ada akar pahit dan ikatan kuasa gelap yg memperbudak kedagingan dan nafsu.

    • Inilah yg terjadi…. si istri diisuruh tidak berdaya dan pasrah sampai mati….
      Andai anda dalam posisi sebagai yg dianiaya dan terancam mati terbunuh oleh pasangan anda… apa anda akan tetap berkata demikian…??

      • Saya salah satu korban KDRT dari awal pernikahan. Tanpa alasan yang jelas suami saya sering memukul saya di depan anak saya juga di depan karyawan saya. Dia juga tidak pernah menghargai keluarga saya. Almarhumah ibu saya saja pernah diusir dari rumah. Padahal ibu saya tidak melakukan kesalahan apa2. Saya sangat dekat dengan mertua dan ipar saya. Mereka sangat sayang kepada saya.

        Saya tetap bertahan dalam rumah tangga saya karena saya mengikuti ajaran kristen yang mengatakan apa yang sudah dipersatukan oleh Tuhan tidak boleh diceraikan oleh manusia. Tapi kemudian saya memilih pergi meninggalkan suami saya saat dia mau menembak saya di depan ke-3 anak saya dan di depan pembantu saya. Sudah 3 tahun saya meninggalkan suami saya. Dan saya tetap bertahan untuk hidup sendiri. Saya trauma untuk kembali ke suami saya. Mohon saran apa yang harus saya lakukan.. Terima kasih.

      • Tidak masalah jika anda bertahan hidup sendiri…. fokuskan hidup anda pada Tuhan.
        Tentu tetap doakan suami anda… sebab Tuhan saja mengajarkan kita mengasihi musuh kita.

        Tuhan Yesus memberkati anda….

  13. Syalom, Saya mempunyai seorang istri yang beda agama & anak 1, puji Tuhan anak saya sudah dibaptis umurnya beranjak mau 3 tahun. Akhir2 ini kita sering terjadi perselisihan yang dilibatkan juga dengan masalah agama. Istri saya bilang selalu sakit hati kalau melihat anaknya saya ajak ke gereja sedangkan dia sudah menyetujui kalau anaknya boleh dibaptis. Tapi entah kenapa sekarang istri saya tidak ikhlas dan meminta untuk bercerai karena tidak seiman & saya tidak bisa membuatnya bahagia. Padahal saya sudah minta maaf kalau ada salah & saya berusaha akan bisa bikin dia bahagia. Tapi tetap saja dia ingin bercerai dengan hak asuh anak ke dia ?? Jelas saya tidak setuju. Apakah yang saya harus lakukan ?

    • Shallom pak….
      Sebelum ambil keputusan sebaiknya doa dulu sama Tuhan Yesus….
      Ambil waktu dan renungkan apa yg membuat istri tidak bahagia… ingat2 apakah tingkah laku anda sudah mencerminkan karakter Kristus….
      Apakah anda sudah menunjukan siapa Kristus pada hidup anda….

      Tuhan Yesus memberkati

  14. shallom…..
    saya menikah sudah 5 thn tpi ampe detik ini kenapa aku tidak bisa merasakan kebhgian damai n kenyamaan dalam rumah tangga.saya nikah tidak punya surat nikah karena istri saya single parent.ortu aku tidak suka dengan istri saya karena sikapnya itu……….apa saya salah memilih pasangan hidup dan apa yang harus saya lakukan.thanks

  15. Saya sedang proses perceraian dan tgl 8 besok sidang terakhir. Saya setuju dengan pendapat mr.jo. Suami ku pny penyimpaangan seks. Dia sering memaksa utk anal sex. Slama 2th menikah hnya itu yg sering jadi pemicu masalah dipernikahan kami. Dan 1thn yg lalu sblm saya hamil dia benar2 mengancam akan menceraikan bila tdk memenuhi seksnya itu. 1thn smp skrg km hnya 2x bertemu. Dia sdh tdk peduli dan menafkahi n anak saya slama menikah. Trakhir ketemu bln juni yg lalu itupun ya hanya itu yg dibahasnya. Jadi drpada saya depresi dan trauma saya memilih bercerai. Walau tdk ada keinginan utk menikah lagi. Krn saya tau perceraian itu memang tdk diperbolehkan. Sya memilih perceraian utk menghindari permintaannya yg sulit utk ditolak. Krn kalo tdk dilyani ya saya yg babak belur, tp klo dilayani krn kewajiban sy juga yg sakit(pernah dirawat 1minggu krn pendarahan). Perceraian scara hukum ini sy ambil spy saya punya jaminan hukum dan perlindungan utk keadaan sy. Lagipula slam menikah dg ada atau tdknyaa dia ya sama saja sy jg ttp membiayai hdup sy sndiri dan anak saya. Jadi ketika kita memutuskan utk bercerai, sbaiknya tetap jaga kekudusan utk Tuhan. Semoga Tuhan tetap menjaga janji saya. Tuhan mberkati

  16. Kalau ternyata suami adalah pencinta sesama jenis dan baru ketahuan setelah 5 tahun pernikahan…(kami memang tidak mempunyai anak karena sangat sangat jarang berhubungan). apakah boleh bercerai? Dan kalau boleh, haruskah saya memberi bukti kepada gereja? Terima kasih

    • Adalah tugas anda mengembalikan suami pada kodrat yg sesungguhnya… usahalah sebisa anda membawa kembali suami pada jalan yg benar.
      Toh nyawa anda tidak terancam… jika sudah berusaha mati2an.. dan suami memilih tetap pada pilihannya “bisex” anda tanya Tuhan … apakah boleh meninggalkannya….. biar hati nurani anda yg akan menjawab.

  17. Bagaimana jika kasusnya sbg brkt kutipan sy :Teman sy bertemu dgn seorang laki2 yg sebenarnya telah menikah.Singkat kata,teman sy dgn laki2 ini menjalin hubungan kekasih.Tp sblm brtemu dgn teman sy ini, istri sang laki2 itu sdh 6 thn pergi meninggalkan laki2 itu dan anak2nya.Slma 6 thn itu laki2 pacar teman sy memelihara anak2ny seorang diri.Hingga laki2 itu bertemu dgn teman sy dan mereka saling jatuh cinta.Waktu teman sy menanyakan hubungannya dgn istrinya,laki2 ini menjawab kalo hubunganny dgn istrinya sdh bercerai.Dan waktu tmn sy jg percaya sj,karna laki2 ini sungguh menunjukkan bukti surat cerai secara negara,hanya sj surat itu hasil rekatasa istrinya yg wktu memprosesny dgn alasan yg di rekayasa istrinya,dgn menjelek2an si suami berbagai macam alasan dan akhirnya jadilah surat cerai hsl rekayasa istri nya tsb.Singkat cerita,suatu saat teman sy itu hamil dgn laki2 beristri itu.Karna takut,laki2 itu menyarankan agar kandungan teman sy ini di gugurkan.Dgn alasan,belum siap dan teman sy di janjikan suatu saat kalo laki2 ini sdh menikahi teman sy laki2 ini janji akan memberikan keturunan lagi.Tetapi setelah teman sy ini menuruti apa mau nya sang pacarnya ini,istri si laki2 yg sdh sekian thn meninggalkan laki2 ini dan anak2nya tiba2 kembali.Dan laki2 itu menerimanya dgn alasan demi anak2.Yg mengagetkan si laki2 ini berbalik steament,klo secara hukum perkawinan mereka,tidak di benarkan bercerai.Dan sampai sekarang sy hanya prihatin melihat kondisi psikis teman sy yg ternyta telah menjadi korban janji2 yg gak jelas laki2 itu.Berulang kali teman sy ini hanya menyesali smua ini.Bahkan teman sy ini jg memberanikan diri sampai dtg ke pendetany untuk konselling dan Puji Tuhan,smua berangsur membaik kondisi psikisny,yg ingin sy tanyakan,bagaimana pendapat rekan2 mengenai steatmen ny pacar teman sy itu ?terimakasih.Shallom

  18. Kalau saya menceraikan istri saya lalu menikah dengan perempuan laon yang tidak seiman itu bagaimana paka pendeta. aku ingin hidyp bahagia, terima kasih

  19. Jika aku akhirnya menceraikan istriku, demi kebahagiaan bersama dan lalu menikah dengan perempuan lain yang tidak seiman. demikianlah yang ada di benakku pak pendeta…anak kami baru 1,,,mohon pendapatnya,,,terima kasih bapak pendeta

  20. Shalom..
    saya ingin bertanya pendapat Bapak..saya baru berusia 24tahun.dan saya baru menikah 10bulan. saya tinggal dengan ibu mertua saya dirumahnya.saya belum dikaruniai momongan. saya memiliki suami seorang pengkotbah,,
    awal pernikahan saya sudah diperhadapkan dengan masalah namun masih bisa saya lalhi. sampai tiba pada waktu 2minggu pertama kami bertengkar dan dia menampar saya dan mengacungkan golok kearah wajah saya.alasan kami bertengkar adalah soal tempat tinggal. saya sangat tertekan saat saya berada dalam rumah mertua saya karena sifatnya yg sangat pengatur dan selalu mau ikut campur. setiap kali kami ribut saya selalu dipanggil kekamar mertua saya dan selalu disidang. dan akhirnya selalu saya yg tersudutkan dan mertua saya sering melontarkan kata2 yg menyinggung saya.saat itu keesokan harinya saya sewaktu main kerumah ortu saya dengan wajah lebam merah habis ditampar.saya tidak menceritakan ke mama saya hanya ke kakak sepupu saya yg ada diluar kota tp kakak sy yg bercerita.mama papa saya sedih dan kecewa.tapi masih dimaafkan.saya dan ortu saya berfikir kalau ini bisa diperbaiki.mungkin kami harus intropeksi diri lagi.tapi ternyata kesempatan kedua tidak dipergunakanmya dengan baik.ia kembali membuat saya seperti samsaknya.setiap saya habis dipukul saya selalu pulang kerumah orang tua saya tp tidak pernah dijemput dengan alasan”kan km yg pergi,jd km saja yg pulang sendiri”.kami hanya janjian dipinggir jalan atu di mall agar saya bisa pulang lg bersama suami saya.saya juga yg lebih dulu iniaiatif menghubungi suami saya untuk memperbaiki semuanya.ini terjadi berulang kali lebih dari 5x dalam 10bulan pernikahan.suami saya sangat mendahulukan ibunya dan keluarganya dan organisasinya. saya hanya dianggap bawahan yg harus selalu mengikuti apa maunya dia tanpa dia menanyakan apakah saya setuju dengan aturan atau keputusan yg dia buat,saya harus melayani dia,saya tidak boleh membantah dia.saya pun bingung mengapa dia bisa seperti itu.setiap saya ingatkan akan firman Tuhan dan posisi dia sbg pengkhotbah,dia malah memarahi saya dan berkata kasar.
    sejak saya menikah hanya air mata yg kerap saya terima. kebahagiaan yg kami alami seketika bisa berubah menjadi petaka bertengkar yg mengakibatkan saya lebam2 akibat dipukuli. selain diacungkan golok,ditampar, saya juga pernah ditendang,dicekik dan di pukul kepala saya pakai tangan.pada waktu itu juga suami sy sambil mengeluarkan kata2 kasar kepada saya. setelah dia memukuli saya seketika di bisa menangis dan meminta maaf. namun seperti teguran Tuhan untuk suami saya setiap dia habis memukuli saya,beberapa minggu atau hari dia masuk rumah sakit dirawat inap. suami saya pun sebenarnya ada penyakit yg dia derita sebelum kami menikah namun karna saya sayang saya tidak permasalahkan soal itu. itupun awal kami pacaran saya tidak tau kalau dia punya penyakit. tapi yg saya tidak habis fikir dia pun selain kasar,dia pun tidak segan untuk bercerita ttg mslh alat vital saya pada saat ditanya kenapa belum punya momongan?padahal sakit saya hanya sakit wanita biasa pada umumnya kalau kecapean atau menjelang haid.padahal sy tdk menceritakan penyakit suami sy yaitu diabetes. saya sangat sakit hati dan sudah cape menghadapi suami saya ini. tidak ada orang yg bisa menasehati dia karna dia menganggap dirinya paling benar. kalau orang bilang suami saya seperti ada kelainan jiwa.sekarang saya sudah hampir 1bulan ada dirumah orang tua saya.dan saya sedang menenangkan diri saya.ingin rasanya saya berpisah tapi saya takut akan janji nikah yg sangat sakral. lalu apa iya saya harus seorang diri sampai saya tua?saya belum memiliki anak,saya belum merasakan memiliki rumah tangga yg normal,saya belum mèrasakan jd istri yg disayang oleh suaminya.saya pun belum membahagiakan orang tua saya..dan orang tua saya pun tidak mengijinkan saya kembali dengannya..mohon arahannya Pak.

    • Ketika Tuhan menciptakan sesuatu… Ia hendak menunjukan siapa Dia..dan apa yg dikehendakiNya.
      Ketika Tuhan menciptakan pernikahan… adalah gambaran dari Kristus dan Jemaat. Dimana jemaat adalah mempelai wanitaNya.
      Seperti Kristus mengasihi jemaat… seperti itulah seharusnya seorang suami terhadap istrinya. Dia harus membimbing istrinya dalam kebenaran… melindunginya dan menjaganya…. bukan memukul… menyiksa… mengancam dan lain sebaginya. Maaf itu bukan gambaran Kristus..tp merupakan gambaran sijahat…

      Bila memang jika kondisi anda benar seperti yg anda ceritakan… lebih baik doa… tenangkan hati dan tanya Tuhan.
      Jika suami ternyata melakukan KDRT lg… laporkan polisi dan maaf… sebaiknya anda tinggalkan dia.

      Cerai bukan suatu hal yg tabu… tidak bisa asal pukul rata… harus liat perkasus.. dan kasus anda ada kemungkinan kearah sana. Keputusan ada ditangan anda.

      Alangkah baiknya jika suami mau bertobat… tp mungkinkah?

  21. Syalom..
    Saya lg dekat sm seorang pria yg saat ini sdg mengurus perceraiannya. Alasan dia menceraikan karna dia merasa uda ditipu sm keluarga istrinya. Padahal dia uda bnya membantu mereka. Sampe akhirnya dia mau dipolisikan dgn perkara yg sm sekali ga dibuatnya. Gara2 itulah dia milih untk pindah tugas ke Padang. Keluarga besar dia dn istrinya uda sering meminta dn menyarankan mereka rujuk, damai. Tp hatinya uda penuh dgn luka yg berkarat. Dia ga bisa lg balikan sm istrinya.
    Karna persoalannya itu dia pengen aku jd teman curhatnya, dia mau numpahkan smua cerita, kekecewaan, kesedihan yg karna gadaa itu yg mengerti pilihan dn keadaannya dia. Yg mau saya tanyakan, bagaimana cara saya bisa menjadi teman curhat yg baik utk persoalan kykgini?? Karna yg saya tau mmg perceraian itu sgt tidak diinginkan Tuhan.
    Kedua, kalo seandainya nanti dia mengajak saya nikah karna uda terlanjur nyaman dgn saya ketika ngobrol, berdiskusi bagaimana sebaiknya saya hrus menanggapinya.
    Ketiga, apa saya salah kalo sdg dekat dgn pria ýg msh beristri tp dlm proses mengurus perceraiannya??
    Mohon saran dan pendapatnya. Trimakasih.

    • Shaloom….
      Terus terang… adalah suatu kesalahan menjadi orang ketiga dalam sebuah pernikahan.
      Apapun alasannya sebaiknya anda tidak dekat dengannya… apalg menjadi teman curhat agar dia nyaman bersama anda… karena hal itu memberi suatu kesempatan dan harapan pada dia untuk mencapai hasratnya. Apapun alasanya sebaiknya anda menyarankan dia balik kembali padanya… bukan malah membuat dia tambah semangat menceraikan istrinya.
      Begini… alasannya ia sudah ditipu keluarga istrinya…. maka ia mau menceraikan istrinya…. itu sama saja balas dendam pada keluarga istrinya dan melampiskannya pada istrinya yg belum tentu bersalah. Jujur ini alasan yg tidak logis dan terkesan dibuat2…
      Sebaiknya anda menghindarinya… ini jelas bukan dari Tuhan… tp ini hanya keinginan daging si pria agar memperoleh anda…
      Hati luka dan berkarat… hanya alasan… maaf sy tahu persis gaya pria untuk mencapai tujuan. Ini bukan pria yg baik.. dan jika anda satu hari menikah dengannya ..siap2lah andapun akan diperlakukan sama seperti apa yg ia lakukan pada istri sebelumnya. Apalg jika ia menemukan wanita yg lebih cantik dan lebih nurut dari anda…. anda pasti akan dicerai.

      Sekali lg saran sy… jagan jadi teman curhatnya… biar ia cari teman pria buat curhatan hatinya…

      Doalah … tenangkan pikiran anda dan tinggalkan dia.

      Tuhan Yesus memberkati

  22. Saya seorang istri yang sudah amat sangat lelah dengan suami yang terjerat narkoba dan hutang-hutang. Sudah setahun dia tidak pernah memberi nafkah buat saya dan anak, uang semua habis untuk judi dan narkoba… untungnya saya wanita yg bekerja, sehingga saya masih bisa menutupi kebutuhan sehari-hari. Sabar..itulah yang terus menjadi sikap saya. Saya juga pernah berhutang demi membeyar semua hutangnya, tapi apa yg dia buat? Dia malah berhutang lagi, dan masalah menjadi semakin besar. Saya tidak tahu mau bagaimana lagi, sejujurnya saya ingin menjadi penolong bagi dia, menemani dia, tapi kalau begini terus, siapa yg tahan?
    Semua seperti bom waktu, ‘tidak tahu kapan akan meledak’..tidak tahu apa yang harus saya perbuat. Orangtuanya pun sudah angkat tangan melihat dia. Tolong doakan saya..dan tolong beri saya saran apakah yg harus saya perbuat.

    • Bu xxx

      Masalah narkoba bukan masalah yg mudah….
      Karena bukan hanya soal uang semata…. biasanya berujung pada hukum atau penyakit. Dikuatirkan bahaya HIV.
      Mudah2an tidak terjadi.

      Saran sy…. doalah terlebih dahulu. Minta bimbingan Tuhan. Lalu anda bisa pikirkan mana yg terbaik yg anda akan ambil.

      1. Tetap setia pada pasangan… dan berharap ia berubah. Sambil mendoakannya dan menasehatinya. Cari pdt atau konselor yg bisa membantu dia.

      2. Pisah… pergi jauh dan sembunyi.
      Tinggalkan dia tanpa status cerai.. dengan harapan ia berubah suatu hari nanti. Dan berkumpul kembali ketika ia sudah bertobat.

      3. Cerai… dengan pertimbangan keselamatan anak dan diri sendiri dari bahaya narkoba.
      Org yg kecanduan narkoba tidak lg memiliki akal sehat… cerai menjadi alternatif terakhir yg boleh anda pikirkan.
      Juga pertimbangkan resiko terinfeksi virus HIV .

      Semoga Tuhan menghajar suami ibu xxx agar ia sadar.

      Tuhan Yesus Memberkati.

  23. Bu xxx

    Ini ada kesaksian dari teman sy.
    Mungkin bisa jadi bahan masukan.

    Untuk masalah narkoba dan dampaknya bagi keluarga, tdk gampang, sedikit pengalaman dengan Cici saya, yang Meninggal karena KDRT, suaminya, pemain judi, nganggur, tukang kalian dlsbgnya, Cici saya terus berusaha bertahan, alasannya : malu sama keluarga, kasihan sama anaknya, padahal dia yg jadi sepunggung keluarga. Selama 7 tahun pernikahan, dia dipukulin bak penjahat sama suaminya, apalagi kalo suaminya tdk dilayani seksnya secara baik, Cici saya jadi akhirnya buta karena di sering dihajar dikepala, diseret ditendang, sampai mata kiri yg sebelah penglihatannya sisa 15 % kanan buta total, lalu, muncul benjolan dikepala, secara medis itu bukan tumor, melainkan karena benda tumpul. Saya sdh menganjurkan dia cerai dgn suaminya, sejak saya tahu kelakuan suaminya seperti itu, tapi saudaranya, temannya menganjurkan untuk sabar, tanpa memberi solusi utk berjalan dalam kesabaran itu, karena benjolan dikepalanya sdh parah, dan bernanah sampai ke otak, akhirnya di Meninggal,

  24. 15 tahun saya tidak pernah bertemu mantan dan sekitar oktober 2015 lalu dipertemukan kembali… di sudah menikah selama 13 tahun dan punya 2 anak. Tetapi saya lah org pertama yg dia sumpah dalam nama Yesus untuk hidup bersama dan tak akan mengkhianati saya.

    Malapetaka datang saat saya kuliah dan bekerja di luar negri untuknya… mantan pacar saya(skrg menjadi suaminya) merongrong minta balik dgn cara ancam menyiksa diri dan bunuh diri. Karena saya tidak ada ditempat pacar saya tidak kuat dan tidak tega … akhirnya saya diputuskan dan dia tdk pernah mendamaikan hati saya (sering tlp tapi tdk bicara lalu tutup selama bertahun-tahun)

    Kondisi saat ini ternyata suaminya pecandu narkoba dan suka main perempuan…dan mantan saya itu org nya polos dan tidak sadar kalo sudah ditipu oleh suaminya sendiri selama ini dan saya yg mencarikan bukti dan saksi2 atas kelakuan suaminya setelah dia curhat bahwa dari awal perkawinan mereka sudah tidak cocok…

    Dia merasakan kebahagian disaat bersama saya…tapi dia takut cerai karena anak-anak…saat saya konfrontasi dgn suaminya di dpn dia… dia lebih rela disakiti dan menderita oleh perbuatan suaminya ketimbang cerai.

    Saya sempat membaca tentang Sumpah… apabila sebuah sumpah dalam nama Tuhan dilanggar itu berarti berdusta atas nama Tuhan. Maka Yesus berkata jangan sekali sekali bersumpah. jika ya katakanlah… jika tidak katakanlah tidak.. jika mengucapkan sumpah atas nama Tuhan hendak lah kamu patuhi tanpa syarat dan hormati supaya kamu tidak mendapat hukuman. Karena sumpah dalam nama Tuhan tidak bisa dirubah dan dilanggar. kurang lebih spt itu point nya …

    Saya merasa kehidupan mantan saya saat ini adalah hukuman atas pelanggaran sumpah yg dia lakukan ke saya… saya merasa perkawinan dia dr awal tidak pernah direstui oleh Tuhan.

    Skrg kondisi kami putus semua komunikasi dan medsos… bagaimana cara menghadapi situasi spt ini ? Saya saat ini cuman bisa diam dan berdoa.. dan berharap mantan saya itu dapat memakai akal sehat untuk menceraikan suaminya.

    • 1. Tanya Tuhan…. Dia tahu yg terbaik buat anda….

      2. Siapa yg melarang anda menikah lagi dan memulai membina keluarga yg baru? Org yg melarang anda menikah lg adalah org yg telah menggambil posisi HAKIM. Bukankah Tuhan mengajarkan kita untuk tidak menghakimi.

  25. Syalom,
    Saya juga skrg pacaran dgn seorang yg blm menceraikan istrix, tetapi dia & keluarganya sdh tdk inginkan lagi kehadiran istrinya yg keras kepala & suka bikin malu keluarga pacar saya dgn meminjam uang disana sini. Sekarang mereka telah hidup berpisah selama setahun. Setelah itulah baru saya muncul dlm kehidupan pria ini.
    Kami saling mencintai & berjanji utk hidup bersama selamanya. Dia pun sementara mengurus perceraian dgn istrinya. Ada satu hal yg sy mau tekankan disini. Pacar saya sebenarnya terpaksa menikah dgn istrinya karena merasa kasihan karna pada saat itu dia sedang hamil 7 bln anak org lain, BUKAN anak pacar saya.
    Yg sy mau tanyakan disini bagaimana pandangan kristen mengenai hal ini? Apakah istrinya bisa dikategorikan berzinah walaupun dilakukanx sblm menikah? Dan apakah sy bisa menikahi pacar saya?

    Trims atas jawabanx

    • Anda belum tahu yg sebenarnya yg terjadi pada pacar anda dan keluarganya… karena anda hanya mendengar sepihak. Sudahkah anda ketemu dengan istrinya..?
      Pikirkanitu sebagai suatu pertimbangan dalam mengambil keputusan.
      Apakah benar jika anda pacaran dengan suami org lain..? Ingat statusnya belum cerai. Masih sah suami org lain .. apapun alasannya.
      Apakah anda yakin anak istrinya itu bukan anak pacar anda? Darimana anda tahu hal tersebut..? Sudah cross cek kebenarannya..?

      Apakah anda yakin anda tidak sedang ditipu atau dibohongi..?

      Sebaiknya anda tanya Tuhan terlebih dahulu… sebelum anda mengambil keputusan penting… menilah atau tidak…. tanya Tuhan apakah ia jodohmu..!

      Coba jaga jarak dengan pacar anda dan renungkan terlebih dahulu….
      Biarkan ia bercerai dahulu barulah pacaran…. bukan dalam status suami org. Itu namanya menjadi selingkuhan.

      Doa ya…..

      • Sy sdh bertemu dgn keluarga pacar saya & sdh bertukar pikiran dgn ibunya. Ibunya pun mengakui akan kebodohan anakx yg mau saja menikahi dia padahal itu bkn anak kandungnya. Hasil cek DNA tentux bisa menjadi bukti kan pak. Tentu sj sy akan menunggu mereka bercerai dan sambil berdoa tentux. Trims atas jwbnx

      • Cinta memang buta…. apa ngk ada pria single…?
        Pilihan ada sama anda…
        Jika anda sudah memilih untuk menikah dengan nya nanti… dan jika anaknya ikut pacar anda… anda harus siap menganggapnya seperti anak kandung anda sendiri.

      • Pria single pasti ada. Tapi sy tetap memilih dia karna dia lebih baik dibandingkan pria2 single lainnya yg dtg & pergi di kehidupan sy. Anakx tentu saja ikut dgn ibunya dan itu sudah kehendak ibunya sendiri. Dan kalaupun terjadi sesuatu yg mengakibatkan anak itu ikut ke bpkx, sy akan siap menerima & merawatnya seperti anak sendiri

  26. 5th yg lalu suami saya pernah menjalin hubungan dengan stafnya yg mana wanita itu adalah sahabat saya walaupun mereka hanya sekedar ttm-an (teman tp mesra) dan akhirnya wanita itu berhenti bekerja dan saya memaafkan suami dan wanita tsb.
    Kini setelah saya dapat melupakan sakit hati saya suami kembali berbuat ulah sering bertemu dgn mantan pacarnya padahal mantannya ini sdh menikah dan mempunyai anak.
    Saya menuntut kejujuran dari suami namun suami menutupi karena takut saya akan menyakiti mantannya tsb, saya tidak lagi tahan dgn sikap suami yang spt ini, saya sdh jg berdoa namun knp hati saya msh kecewa, saya merasa suami tdk lg mencintai saya dan anak kami.
    Salahkah bila saya meminta bercerai?
    Saya

    • Anda tidak salah minta cerai…
      Tapi alangkah baiknya jika anda memaafkan dan menerima suami anda apa adanya…..
      Masa anda yg cantik dan manis ini kalah bersaing dengan mantan pacarnya yg masih status suami org…?

      Berdoalah dan tunjukan pada suami anda bahwa and sayang dia dengan tulus…. dan peluklah dia dengan kasih.

      Tuhan aja memaafkan kita…masa kita ngk memaafkan pasangan kita..?

  27. SAYA SEORANG PRIA..MASIH BUJANGAN..BOLEHKAH SAYA MENIKAH DGN SEORANG PEREMPUAN DGN DUA ANAK YG CERAI AKIBAT KDRT ? TRIMS

  28. Sy sudah menikah hampir 6th, punya 1 ank, tp sepertinya saya tidak mampu lagi mmpertahankan keluarga saya, tiap hari pasti ada hal yang diributkan, jujur sy memang Istri yg emosional u/ saat sekarang tp siapapun wanita pasti akn seprti sy; segalah sesuatu sy yg dipersalahkan dan itu sudah kelewatan sekali. Sy adlh istri bijak dan prhatian dlm mengurus suami dan anak. Namun itu tidak cukup bgi suami sy. Saya sudah tidak mampu lagi, sy ingin lebih mencintai diri saya saat ini, karena dgn masalah2 yg suami sy timbulkan, sy semakin jauh sbg orang Kisten.

    • Jika anda tahu bahwa anda adalah istri yg emosional maka sebaiknya anda perbaiki diri terlebih dahulu…..
      Bukan menuntut… tp coba koreksi diri dan mencintai dia kembali.

  29. Saya sudah menikah selama 6 tahun, awal pernikahan sampai saat ini saya hanya bisa ngebatin dg mengetahui sikap asli suami, ternyata dia kasar dan posesif sekali. sedang kan saya pribadi orangnya alon2 asal kelakon. ternyata saya banyak ketidak samaan dalam pola pikir, jadi disitu yang membuat kita berdua sering ribut.
    puncaknya awal 2016, ternyata saya baru tau klo dia mempunya WIL..dan parahnya alasan dia begitu karena saya ga bisa muasin kemauannya dia di ranjang ( kepuasan yg sepertia apa, yg harus saya berikan ) saya sudah berusaha menuruti kemauannya, dia sering sekali menyakiti perasaan saya lewat ucapan dan sikapnya. dia sudah kasar dg melakukan KDRT pada saya, saya takut, saya mau melawan tapi tidak bisa, krn dia lebih kuat dari saya, dan disisi lain saya malu dg tetangga klo ribut2,,saya lah yang sering mengalah dalam bertengkar. isi pertengkaran itu yang sering di ulang2 yaitu : Hubungan intim yang tidak puas, mengurus anak yg tidak becus, mengurus urusan dapur yg ga bisa, semuanya tidak ada yang bagus dimata dia.apa yang harus saya lakukan saat itu, saat itu saya hanya diam mendengarkan ocehan dia sampai saya hafal apa saja yg nanti dia akan ucapkan.
    Akhir2 ini saya sudah sering meminta cerai dari suami, tapi dia tidak mau diceraikan krn alasan anak. Tapi saya tidak kuat lagi jika setiap dia ada masalah diluar saya yg jadi bantalan amukan dia, saya ingin kejiwaan saya dan anak tidak terganggu, saya menghawatirkan kejiwaan anak saya yang masih umur 3 tahun karena sering di bentak2 sama bapak nya.
    Saya juga sudah tidak sanggup lagi melanjutkan hubungan ini dg dia, karena ternyata dia tidak ada rasa takut dg siapapun yang di hadapan dia, sampai dengan ke orang tua dia sendiri pun berani mengata-ngatai nya..
    Sekarang sudah ku ceritakan semua, apa saya salah jika saya harus bercerai dg dia, krn masalah ini ? Saya tidak mau disalahkan karena di hal ini saya sudah dirugikan banyak hal.

    • HenHen..
      Idealnya memang tidak bercerai..
      Tp itu juga tergantung kasus per kasus…..
      Sebelum anda tinggalkan suami anda …pikirkanlah resikonya… dan juga berdoalah pada Tuhan minta petunjukNya.
      Bila sudah mantaf maka tinggalkanlah dia …. atau maafkan dia.
      Semua keputusan ada pada anda sendiri.

  30. Jika suami selalu mengancam meñceraikan istri,,,,berdosaka istri jika mengajukan perceraiàn lebih dahulu apalagi sang suami pernah tertangkap basah berzina dgn seorang pelacur?????

    • Roma…

      Bukan dosa atau tidak dosa….
      Masalahnya apakah anda pikir itu kehendak Allah….??

      Bukankah Allah Maha pengampun dan pemaaf…?
      Sudahkah anda mengampuni suami anda atau anda menyimpan dendam padanya..??

      Tuhan Yesus memberkati

  31. Syaloom , sy ingin berkonsultasi masalah keluarga sy, sy menikah sudah hampir 7 th lama nya dan punya anak skrg umur 6 th, sudah beberapa th ini sy dan suami sering bertengkar dan sy juga sudah beberapa kali pergi dari rumah , karna setiap sy bertengkar suami sy selalu mengusir sy , dan sering melakukan kdrt dan menghina saya sebagai perempuan murahan dll yg membuat sy sakit hati dgn perkataan nya( sy menikah dgn suami krn sy hamil di luar nikah, sebelum nya sy bln menjadi seorg kristen dan punya masa lalu kelam , sy pernah punya anak ) dan masa lalu itu selalu jadi bahan utk menghina sy , dan sebelum menikah sy sudah bercerita keadaan sy spt apa dan tdk ada kebohongan semua sy ceritakan , tapi entah knp bbrp th ini setiap bertengkar suami mulai mengungkit masa lalu , dan menyatakan menyesal menikah dgn sy, tapi setelah di nasehati Ortu suami sy sedikit berubah, dan saat ini suami sering mencari gara2 utk bertengkar dan mengatakan hal sia2 ( mengusir, menghina masa lalu, memukul, dan tdk mau mendengarkan kata2 sy, dan bilang sy menyia2 kan masa muda nya dan lbh baik sy pergi dr rumah supaya suami sy bisa mencari perempuan yg lbh baik dr sy,dan sy meng iyakan klo mau cerai dr sy anak akan sy bawa tapi klo pergi tanpa anak sy tdk akan mau cerai, tapi suami sy tdk mengijinkan sy membawa anak, klo mau pisah anak di tangan suami) sy juga sudah mengoreksi diri sndr apa kesalahan sy sehingga suami spt itu ,sebagai seorg istri apa yg harus sy lakukan jika suami sy spt ini ? Setiap bertengkar menyuruh sy pergi dan minta cerai ? Ths , GBU

    • Meliana….

      Suatu kesalahan memang ada harga yg harus dibayar….
      Ketika pria terpaksa menikahi anda karena hamil diluar nikah…. wajarlah jika ia menganggap anda murahan.

      Membaca kisah anda… suami sebenarnya tidak mencintai anda dan merasa “terjebak” dengan menikahi anda.

      Berdoalah dan berusahalah agar suami mencintai anda dengan sungguh2….
      Karena mempertahankan suatu pernikahan hanya DEMI ANAK adalah suatu KESALAHAN.
      Kerena pernikahan harus didasari oleh Kasih.
      Dan Kristus adalah Kasih.

      Tuhan Yesus memberkati ….

  32. Syalom, mohon diberi pencerahan apa sy salah dlm menjalin hbngn dgn pria yg sdh tdk tinggl brsama istri tp blm cerai, mereka memiliki 1org ank.
    Bgni crtany smpai sy mnjalin hbngn dgn dia, sblm brtmu istriny sy dn dia sdh prnh mnjalin hbngn. Hbngn kmi wktu itu jrak jauh dn tdk ada kta ptus tp dia yg perlahan hilang komunikasi, sy tdk tau jls alasny saat i2 tp sy pikir mgkn krn hbngn kmi jrak jauh jd dia tdk tahan dn sypun merelakn krn sy prcaya jk mmg Tuhan menjodohkn kmi akn ada wktu Tuhan utk itu dn sypun sll mndoakn i2 krn sy msh brharap dia kmbli krn sy mencintainy. Singkt crta, 2bln lbh kmi hilang komunikasi sy dgr dr saudara sy bhwa dia sdh mmiliki kkasih lain dn sypun tk bsa mnahan airmta dn hti sy trasa sakit sx tp sy ttp mendoakn yg trbaik utk dia. Hmpir sethn kmi hilang kontak sy dgr dia dn kksihny sdh menikah krn dia brtnggngjwb ats prbuatn yg tlah mnghamili kkasihnya. Sypun hny merelakn mski hti sakit tp ttp mendoakn yg trbaik utk dia. 1thn dia mnikah tiba2 kmi ad komunikasi kmbli dia yg minta prtmanan lwt fb dn sy kaget wk2 i2 pun sy mnerima prtmananny. Dlm komunikasi i2 dia crta ttg prnikahanny dgn istri, tp sblm mnikah dia crta bhwa 3x istri mnggugurkn kndungn tp dia trus brusha mncegah dn brkata kndungn i2 akn ttp brthan krn dia akn brtnggungjwb mski dia yg hrus melawan kluargany yg tdk mnyetujui ats hal i2 tp dia trus brusaha smpai kluarganypun siap brtnggngjwb ats hal i2 mski jg ayah istriny sat menikah tdk hdir krn tdk suka dgn dia yg klihatany ank nakal yg manja , mmg tngan kkinya bertato tp dia tdk manja bhkn rela brtngkar dlu dgn kluargany utk bsa mnerima istriny krn dia ingn brtnggunjwb dn smua dia lakukn ats dasar cinta. Mereka tngal dgn ibunya yg dmn istriny tdk nyaman dgn keadaan i2, smpai pd ank mreka lhir dn 1thn ank mreka, mreka msh tgal brsma, dn akhrny 2bln stlah 1thn anknya, dipagi yg tdk prnh dia byangkn dia bngun tdr istri dn ankny sdh tdk ad, dn trnyata istri dn ankny k makasar dmana dsna ibu mertuany tinggal, ibu mertuany sdh cerai dgn ayah mertua, tnpa sepengethuannya istri mmbwa ank ksna. Diapn pnya niat mnyusul mreka, usaha anjing dn mtor pun dia jual utk dptkn uang ksna, sblm ksna smpat minta didoakn olh seorg pdta shngga dgn uang yg ada diapn ksna dn dia brusha brtny pd istri lwt sms t4 tngal mreka dmn tp tdk ad blsan . Yg dia tau hny satu mol yg prnh diktakn istri dkt t4 tngal ibu mertua, dia brusha mencri t4 tngal i2 smpai akhrny dpt brtmu istri dn ankny. Mrka tgal brsma mrtuany, dia mncri pkerjaan dsna dn tdk knjung dpt, hny mjd kuli bngunn yg tdk ttp, 2mggu tgal brsma mrtua enth mngapa mrka dìhusir dn mnurutny i2 krn hsutan suami k2 mrtuany yg bda agama(muslim) dgn mreka. Dn akhrny mrka tngal dgn tnte istriny. Hmpr 1bln dia dsn brsm ank istri diapn mngajak kmbli plg k manado tp istri tdk mau dn diapn minta pd istri dia akn mmbwa ank utk kmbli k manado 1bulan hny utk natalan dn stlah thn bru akn kmbali lgi. Tp smpai d manado dgn ankny dia ttp mmbujuk istri kmbli brsma lwt telp tp istri tdk mau dgn alasan malu pd ibuny krn istri sering lari dr rmh sat mrka tgal brsma ibuny. 1mgu dimanado msh ad komunikasi dgn istri dn ttp crta pd sy, 2mgu dimanado diapn brniat cerai krn tdk than dgn keadaan yg jauh dr istri dia brusha membujuk istri tgal brsma tp ttp istri tdk mau sypun hny bsa mengatakn trus bujuk istriny kmbli, tp ushanya i2 tdk di iyakn istri dgn alasan malu pd ibunya.. Saat i2 dia meyakinkn sy utk menjalin hbngn dn dia sdh jlaskn smua ttg ad yg dia jlani dn brjnji akn menikahi sy stlah kmi slesai kuliah dn bkerja, sypun mengiyakan krn sy percaya dia, dia mgaku salah sat mningalkn sy dlu, dia trus mgatakn bhwa bdohny dia tdk brthan dgn sy dlu tp sy mgatakn jgn ingt msalalu krn sy percaya pertemuan kita ini ada mksd Tuhan.. Kmbli k mslah dgn istrinya, Dia sdh brusha tp istri ttp tdk mau, dia pun mgaku mmg dia prnh kasar trhdp istri tp dia mnyesali dn minta maaf utk i2 dn pd wktu brtngkar dgn istri sering istri myebutkn dia selingkuh dn diapn mngaku i2 bnar krn istri wktu itu pergi dr rmh tp smuany dia akui dn mnyesaliny shngga dia mau perbaiki dn ingn brsma lg dgn istri dn dia brulang mgatakn dmi ank tp istri mnjwb lbh baik tdk tgal bsama, dn mrka sepakat utk cerai yg smpai sat ini blm trselesaikn krn istri yg jauh dn ssah komunikasi bhkn sdh llah utk mnyelesaikn krn istri yg seolah mengabaikn tdk mau cari kpastian bhkn tdk mgabari.. Sbnarny sy sdh brusha melupakn dia tp apakh ini Tuhan mmpertmukn kmi kmbli adalah utk kmi dipersatukan ? 5bln lbh kmi menjalin hbngn, ada bbrapa x sy ingn meninggalkn dia krn sat dia marah dn emosi kata kasar dia lontrkn pd sy, sypun tdk than dn pergi tnpa mnyelesaikn mslah i2 tp dia yg trus mencri dn mengingtkn sy akn komitmen yg kmi buat awal menjalin hbngn dn dia minta maaf dn meyakinkn sy utk tdk meninggalkn dia dn ankny, dia trus mgatakn bhwa saat istriny hamil yg ad dlm pikiranny sat itu mgapa bkn sy yg ada sat itu, mmg smpat dia mengajak sy nikah wktu mnjalin hbngn sblm dia brtmu istriny tp sy blm siap krn ingn slesaikn kuliah dlu. Akhrny sy yg tdk mampu berkomitmen dn kmbli sy meningglknny tp dia trus ttp mencari dn meyakinkn sy bhwa dia yg menanggung smua dosa krn dia mencintai sy dn mau sy trakhr dlm hdupny. Sy tdk tega mningalkn dia krn sy jg mncintainy, tp bhw dia blm cerai trus smpai kpn sy jalin hbngn bgni dgn dia yg msh brstatus suami org, tp dia trus mgatakn jgn pkirkn i2 smua dia tnggung dosa sbsar apapn i2 dn dia mgatakn bhwa sy tdk ad sngkutpaut msalahny dgn istri yg skrg sdh tdk tgal bsamanya. Apa yg hrs sy lakukan skrg ?

    • Widya….
      Dengan alasan apapun juga .. menjalin hubungan dengan laki2 yg belum bercerai adalah suatu KESALAHAH BESAR.

      Jika anda minta saran sy … saya katakan dengan tegas untuk TINGGALKAN DAN LUPAKAN LAKI2 ITU.
      Berdoalah …. Tuhan pasti akan beri jodoh yg terbaik bagi anda…. bukan laki2 kasar dan pembohong seperti dia.

      Tuhan Yesus memberkati anda.

      • Saya sudah menikah 3 thn,tapi belum dikaruniai anak,yg jadi permasalahan bukan itu,dulu pertama menikah,kami tinggal di rumah mertua,seiring berjalan waktu,saya selalu berusaha agar mertua saya(adek papaku kandung)senang,tapi ternyata didlm pikirannya saya menikah dengan suami /paribanku hnya kena hartanya,sering x membuat singgungan tentang usahanya mulai merosot,padahal jelas penjualan dulu pasti beda kerna sudah adanya pesaing,kami kedai biasa tapi pas yg didepan rumah minimarket,singkat cerita mertua sering memojokkan aku,dan suami juga mulai berubah,berbicara kasar,membentak bahkan pernah mengancam membunuh,tapi mertua malah membela anaknya,setiap perbuatan mereka,se x pun saya tdk pernah melawan,hnya bisa menangis,saya tidak lebih perannya sebagai PRT,setelah beberapa lama saya tidak tahan dengan perbuatan mereka dan pergi kerumah adek mertuaku yg juga adek papaku,sampai awalnya kami jadi pindah rumah,tapi saya tidak pernah melarang suami pergi ket4 ortunya,walau setelah pindah mertua dan kk suami saya dtg kerumah memaki dan menghujat saya,tapi saya punya prinsip,saya tidak akan mengucapkan kata2 yg sama,kena saya tida me seperti mereka,dan setelah dan sampai saat ini,suami saya tetap arogan,dia hnya menghormati keluarganya,sementara klo tentang keluarga saya dia tdk perduli,tapi saya selalu mencoba sabar,kerna tujuan saya rumah tangga saya yg terpenting,dan kebetulan keluarga saya tdk ada kebiasaan menuntut harus ini harus itu,mreka hnya ingin rumahtanggaku baik baik saja,tetapi semakin kesini suamiku malah mensalah artikan diamku,dia semakin menjadi jadi semakin tidak perduli,yg inginkannya hnya aku harus patus dan terus diam setiap hal apa tentang keluarganya harus sesempurna mungkin,harus sehormat mungkin dan harus dilayani sebaik mungkin tanpa kurang satu apapun,apa yg dibilang ibunya dan kakak kakaknya dia langsung percaya,yg kalo aku berusaha mengambil hati ,kata mereka aku berpura pura,kalo aku diam kata mereka aku sok,dan setiap apa yg kuperbuat agar keadaan jadi baik,maka aku selalu menjadi yg terburuk,kerna dipikiran mereka aku hanya butuh harta org tua mereka,aku mengorbankan pendidikanku yg bisa bekerja layak dengan S1ku,tapi demi rumah tangga ku aku mau tgal di kampung dan berjualan goreng,ortu selalu mengajarkan untk mandiri,dan kmaren kakek ku meninggal jangankan datang sebentar dia malah sibuk mancing ,pergumulanku semakin kesini semakin aku tak sanggup apa solusinya rtangga ku ini,mereka semua seakan ingin memisahkan aku,kerna org tuanya berulang x menyuruh anaknya untuk meninggalkan aku,padahal sedikitpun aku tak menginginkan harta,yg kuinginkan keharmonisan,saling menyayangi,saling menjaga,ketika aku mengajak ngobrol suamiku,ujung2nya pertengkaran,terkadang aku maklum dengan pendidikan sampe SD,tapi semakin hari aku sudah gak sabar,apa kami harus berpisah?

      • Rita….
        Apakah anda mencintai suami anda..?
        Jika ya kenapa anda mau meninggalkannya…?

        Jika tidak kenapa anda menikahinya..?

        Coba doa dulu dan renungkan… lalu ajaklah suami pacaran lg atau ajaklah bicara dari hati ke hati….

        Tuhan Yesus memberkati.

  33. teman saya sudah menikah 3 tahun, lalu bekerja di seberang dan belum punya anak, akhir akhir ini dan dikarenakan beban hidup, istri nya stres dan gila, sudah 4 tahun lewat, dan teman saya pengen punya keturunan, apa iya, terus melakukan hubungan intim dengan istrinya yang gila, atau apakah teman saya harus menyimpan kuat kuat, nafsu birahinya, dan tidak dipungkiri semua laki laki punya nafsu, dan nafsu itu harus tersalurkan lewat istri, kalau istrinya gila,..apakah tidak boleh diceraikan,..apakah harus hidup dengan nafsu yang masih kuat, sampai mati

    • @gege…
      Menceraikan istri gara2 dia gila akibat stress adalah tindakan egois dan jahat.
      Itu sama saja membuang istri yg sakit stroke ke jalanan….
      Dia memilih untuk menikahi wanita itu dalam keadaan waras…. maka ketika ia sakit bukanlah alasan yg tepat untuk membuangnya…
      Jika nafsu birahi jadi alasan… itu namanya hidup dalam daging.

      Suatu berkat yg mulia jika bisa merawat istri yg gila…. karena hidup ini hanya 70 tahun…. dan menuju kekekalan abadi bersama Tuhan…
      Jangan tukar keselamatan hanya dengan nafsu untuk 70 tahun saja.

  34. Shalom

    Pak,
    1. Apa yg harus sy buat kalau istri sy minta cerai, dan skrg dia kmbali ke muslim lgi.
    itupun pernah dia selingkuh dan sy maafkan, punya utang dan saya tanggung.

    2. Bagaimana tafsiran dari 1kor 7:15

    3. pihak gereja inginkan tetap saya bertahan. tapi tiap hari yg dia buat adalah memancing emosi saya sbg laki2 dan suami. Sampai batas apa saya harus bertahan?

    3. Masuk 2016 ekonomi sy makin sulit. di tambah hutang dari istri..hutang kmi makin menumpuk. mohon dukungan doanya.

    4. istri saya pernah di babtis dan terakhir bahkan aktif ikut kegiatan rohani. tapi sbulan terakhir keadaanya berubah 100%..smnjk masuk bulan puasa dan dia dekat dengan kluarganya.
    Apakah dia tdk terpilih? apa tandanya? apa yg harus sy buat sesuai 1 kor 7:15
    trus di manakah Roh Kudus sewaktu dia percaya dan di babtis dulu.?

    • @ Dika…
      Shallom

      Sulit bagi saya menjawab pertanyaan saudara… karena infirmasi hanya dari satu pihak.
      Dan sy tidak mengenal saudara… sy tidak tahu isi hati anda.

      Maka saran sy… berdoalah.. dan tanya Tuhan.

      1 Korintus 7:12-16 Kepada orang-orang lain aku, bukan Tuhan, katakan: kalau ada seorang saudara beristerikan seorang yang tidak beriman dan perempuan itu mau hidup bersama-sama dengan dia, janganlah saudara itu menceraikan dia.
      Dan kalau ada seorang isteri bersuamikan seorang yang tidak beriman dan laki-laki itu mau hidup bersama-sama dengan dia, janganlah ia menceraikan laki-laki itu.
      Karena suami yang tidak beriman itu dikuduskan oleh isterinya dan isteri yang tidak beriman itu dikuduskan oleh suaminya. Andaikata tidak demikian, niscaya anak-anakmu adalah anak cemar, tetapi sekarang mereka adalah anak-anak kudus.
      Tetapi kalau orang yang tidak beriman itu mau bercerai, biarlah ia bercerai; dalam hal yang demikian saudara atau saudari tidak terikat. Tetapi Allah memanggil kamu untuk hidup dalam damai sejahtera.
      Sebab bagaimanakah engkau mengetahui, hai isteri, apakah engkau tidak akan menyelamatkan suamimu? Atau bagaimanakah engkau mengetahui, hai suami, apakah engkau tidak akan menyelamatkan isterimu?

  35. Tulisan ini cukup memberkati saya namun ada beberapa hal yang perlu kita cermati bersama :
    1. Konteks Matius 19 dan Markus 10, bukan mengijinkan tetapi menyayangkan. Mengijinkan dan menyayangkan adalah 2 hal yang berbeda. Kalau mengijinkan bersifat memperbolehkan, tetapi kalau menyayangkan adalah sebaiknya tidak terjadi tapi kalau sudah terjadi adanya suatu penyesalan. Hal ini terbukti dengan adanya suatu ‘hukuman’ dibalik peristiwa itu.
    2. Mengenai KDRT atau dalam budaya tertentu tidak dapat memberikan keturunan dsb. Perceraian bukan satu-satunya jalan keluar. Disinilah peran gereja dan lembaga-lembaga Kristen mengambil bagian dalam kegiatan konseling. Bukan hanya itu, ada lembaga negara yang bisa dipakai misalnya polisi atau ham untuk memberi unsur jera kepada si pelaku itu.
    3. Perbandingan kasus yang diberikan adalah dengan perampok yang mau membunuh. Dalam situasi terdesak kita sah-sah saja untuk membunuh, tetapi jikalau ‘bisa’, kita melumpuhkan orang itu dan menyerahkannya ke pihak yang berwajib. Dengan demikian kita menerapkan hukum kasih dalam konteks keadilan.
    Terima kasih….

    • @Adi…
      Tepat… makanya harus lihat case by case.
      Tidak kaku berpatok hanya dengan kata tidak boleh cerai…
      Karena apakah yakin pasangan kita adalah pasangan yg disatukan Tuhan atau karena nafsu… atau disatukan hansip istilahnya….

      Terima kasih.

      • Betul sekali pak….. makanya disini perlu peran gereja dalam memberikan konseling pra nikah sampai tingkat yang paling dalam. Saya menulis ini jg karena saya melihat ‘banyak’ gereja yang menggampangkan perijinan perceraian dan memberkati pasangan yang menikah, sedangkan pasangan yang diceraikannya masih ada. Hanya dengan alasan nanti org yg bercerai ini hidup dalam perzinahan.
        Bagaimana tanggapannya……

  36. Mohon pencerahannya
    sy seorang istri (kami sdh 13 thn menikah mempunyai 2orng putri yg 1 baru sekitaran 9 bln) sekitaran 3bln terakhir ini kami sering bertengkar. Awalnya cuma dr telp. Sering sy telp suami tp no nya sibuk dlm jangka waktu yg lama. Setiap X sy tanya kenapa no nya sibuk bnyk alasan yg selalu di katakan & kebanyakan alasan tersebut tdk masuk akal. Tiap x suami pulang kerja sy selalu mengotak atik hpnya utk melihat kpd siapa dia menelfon tp di daftar panggilan telpnya di waktu tersebut (waktu sy telp) tdk ada dia sdh menghapusnya. Sy mencoba sabar tdk terlalu membesar-besarkan masalah tersebut dng harapan dia akn berubah & akn sadar. Tapi ternyata tdk sampai pd suatu hr sekitaran jam stenga 6 pagi ada telp masuk (waktu itu suami sy sedang mencuci mobil hpnya ada di kamar) sy langsung mengangkatnya tp tdk ada suaranya akhirnya di matikan. No tsb langsung sy simpan di hp saya krn sangat mencurigakan. Ketika selesai mencuci mobil sy langsung tanyakan pd suami saya siapa yg nelp tp katanya dia tdk tau krn no tsb tdk ada di kontaknya. Besoknya lagi pagi2 sekitaran jam 8 no telp tsb lagi masuk wkt itu suami sy baru selesai mandi suami saya mengatakan ini kan no yg masuk kemarin dan sy mengangkatnya. Tapi setelah sy angkat tdk ada suara lagi. Lalu tdk lama kemudian no telp tsb masuk lagi & suami sy yg mengangkatnya & spikernya diaktifkan. Ternyata yg bicara laki2 dng alasan urusan pekerjaan tp percakapan tsb sangat tdk masuk akal & aneh. Akhirnya terjadilah pertengkaran adu mulut. Mulai saat itu hubungan kami sdh tdk harmonis lagi. Beberapa hari kemudian sy menelp no tsb tp di rejek & saya mulai sms orng tsb tp tdk di respon. Saya mencari akal bagaimana spy orng itu akn tetpancing. Akhirnya orng tsb juga terpancing & dia mengatakan bahwa dia tdk ada hbunga apa2 dng suami sy. Dia hanya berteman dng suami sy krn suami sy sering curhat padanya. Padahal setau sy suami sy tdk suka curhat kpd orng lain apalagi kpd wanita. Perempuan itu mengatakan bhw suami sy mengatakan bhw akhir2 ini dia lagi dekat dng perempuan lain.
    Akhirnya krn orng tsb sdh bosan sy sms trus dia telp suami sy utk menjelaskan kpd sy siapa dia sebenarnya & suami sy mengatakan siapa sebenarnya perempuan itu tenyata dia adalah saudara jauh suami sy. Tapi masalahnya tdk selesai sampai di situ

    Hampir setiap hari terjadi adu mulut. Seringkali siami sy memaki sy padahal sebelumnya dia tdk pernah memaki sy.Dan sdh sekitaran 2 bln lebih dia tidur di luar. Hampir setiap malam dia keluar, pulang rumah sdh larut malam pdhl sebemumnya dia tdk begitu. sekitar 2bln lebih dia sdh tdk pernah lagi k gereja. Sdh jarang makan di rumah.
    Jujur saya sdh tdk tahan lagi dng perlakuannya. Hampir setiap malam air mata sy selalu meneteskan air mata krn masalah ini. Setiap hr sy berdoa spy keluarga kami akn utuh kembali. Tapi sampai saat ini malahan sdh lebih parah
    Saya sdh berniat utk keluar dr rumah & ingin mencari tempat kost bersama kedua putri sy. Sy ingin pikiran sy akan tenang tdk lagi tertekan. Mungkin dng cara begitu dia an berubah.
    Tambahan suami saya juga pernah lari dr rumah sekitaran 10 bln & sekitaran 6 bln dia hidup dng wanita lain. Waktu itu anak kami baru 1.Ketika dia kembali lagi sebenarnya masi berat hati ini utk menerinanya tp krn ada yg menasehati sy spy saya menyikapi dng bijak maksud dia kembali mungkin jawaban Tuhan dr doa2 yg kami minta ketika dia lari dr rumah. Akhirnya kami hidup bersama lagi.
    Pertanyaan saya apakah jika saya keluar dr rumah merupakan keputusan yg terbaik? (Saat ini kami tinggal dng orng tua saya)

    • @Arly….

      Sy ada pertanyaan…
      Andaikan anda sedang naik mobil dengan suami anda yg anda cintai…. tiba2 ada seorg wanita masuk dalam mobil itu…
      Apakah anda akan turun dari mobil dan naik angkot serta membiarkan suami anda pergi dengan wanita itu?
      Atau anda akan bertahan dalam mobil dan memarahi suami anda memukuli suami anda hingga anda diusir krluar dari mobil anda sendiri… sehingga suami anda dapat pergi besama wanita itu..?
      Ataukah anda akan tetap bertahan melayai suami anda dengan baik sehingga suami anda sadar dan mengusir wanita itu keluar…?

      Apakah anda iklas meninggalkan rumah anda dan memberikannya pada kuntilanak?

      Apakah anda menyerah dan memutuskan keluar dari hati suami anda…. sehingga kuntilanak itu dapat menguasai hati suami anda sesukanya..?
      Apakah anda menyerah begitu saja… atau anda akan berjuang mempertahankan milik anda yg anda cintai ….?

      Hati suami anda … harta anda… kebahagian anda telah diincar kuntilanak…. hanya anda yg mampu berjuang mempertahankannya… dengan cinta yg tulus….
      Tp semuanya ini adalah keputusan anda sendiri… dan berdoalah minta kekuatan dan hikmat dariNya.

      Tuhan Yesus memberkati.

  37. Shalom Pak, saya sudah menikah 11 tahun dan memiliki 2 anak, pernikahan saya sebenarnya cukup baik, di antara kami tidak ada yg pernah selingkuh, walaupun kami sering bertengkar hebat hanya karena masalah rumah tangga biasa, hanya saja suami saya kalau marah kadang suka kasar, dan minggu lalu saya ditonjok lengan saya olehnya sampai biru di depan anak2 saya, dan ini memang pernah beberapa kali terjadi kalau suami sedang sangat marah, karena saya yg tidak kunjung diam (nyerocos terus) ketika marah, lalu kemudian suami sambil memukul menyuruh saya diam, tapi biasanya suami hanya memukul sekali dan kerap kali terjadi ketika bertengkar. Dan sudah 3 thn terakhir ini suami tidak memiliki pekerjaan, dan hidup kami dibiayai oleh orang tua suami, dan ortunyapun merasa tidak apa2 karna merasa cari pekerjaan susah, sayapun tdk banyak menuntut karena dulu semasa suami bekerja dia org yg rajin dan memenuhi semua kebutuhan rumah tangga.tp sekarang saya liat dia jd “terlena” dgn uang yg setiap bulan selalu diberikan ortunya. Masalah uang tdk menjadi hal yg besar menurut saya. Pertanyaan saya haruskah saya bercerai hanya karena KDRT yg sring terjadi ketika dia sangat marah besar? Setiap kali melihat warna “biru” di lengan, saya menjadi benci dan ingin berpisah tapi saya takut saya tidak bisa mencukupi kebutuhan kedua anak saya (keluarga saya adlh keluarga yg cuek,tdk sprt ortunya,sudah pasti saya hrs berjuang sendiri), saya tidak pernah bercerita kepada siapapun trmsk keluarga saya soal dia kasar. Haruskah saya bercerita kepada ibunya(73thn), yg selalu berada di pihaknya?(kadang kita ribut jg karna ibunya yg picky kpd saya),ibunya dan dia sangat saling mencintai. Suami tdk judi, tdk merokok, tidak main cewe, selalu di rumah,tidak banyak menuntut saya hrs ini itu spt layaknya istri, santai, tp jeleknya senang mengatur saya hrs beli dan pk baju atau sepatu warna apa,style rambut, semua mengikuti yg menurut dia bgs (saya benci sbenernya hrs mengikuti yg dia suka dan dia “memaksa” utk ikutin kesukaan model dan warna barang yg saya beli,dan sering bertengkar karna ini di toko maupun di rmh),hanya itu saja, dan ketika marah sangat emosional terkadang anak sayapun dipukul smp biru ketika tdk menurut. Haruskah saya bercerai hanya karna kdrt yg kerapkali terjadi ke saya ketika dia marah besar? Terima kasih.

    • Lia….

      Anda beruntung punya suami yg bertanggung jawab.
      Dan suatu kebodohan jika anda tidak bisa mengucap syukur akan hal ini.

      Pertengkaran yg terjadi sebaiknya anda koreksi diri… masalah yg kecil menjadi besar mungkin karena anda sendiri…
      Bukanlah anda sebagai istri adalah penolong bagi suami.. bukan pengrong rong..!
      Nah sebagai penolong suami sudah sepatutnya memberikan suasana hati yg nyaman bagi suami…
      Tidak membantah… tp memberi pengertian…
      Tidak egois tapi mencintai suami dengan tulus….

      Jika anda marah .. jika anda merasa benar menuntut cerai suami.karena anda dipukul akibat kecerewetan anda sendiri itu adalah kebodohan.
      Bukankah itu akibat kesalahan anda sendiri… bukankah itu akibat keegoisan anda sendiri.

      Maaf…. jika anda mencintai suami anda… anda juga harus mencintai orang tuanya.
      Dan sy tidak melihat anda mencintai org tuanya seperti anda mencintai mama kamu…. ingat perintah Tuhan yg ke 5… hormatilah org tua……. dan mertua itu termasuk org tuamu….

      Suami tidak kerja… kamu seharusnya menolong dia….
      Dengan hidup hemat…. dan carilah usaha atas seijin suami tentunya….

      Dan yg terakhir…
      Bertobatlah dan berdoalah pada Tuhan.

      Jesus Love you and your family….

      • Pak, maaf ada salah pengertian disini, Saya tidak pernah menuntut masalah uang, inilah yg disukai suami drpd saya, ini yg sering dia katakan kepada saya dan orgtuanya, kalau masalah uang selalu saya mengerti, tdk komplain, tdk membandingkan atau menuntut, (ini yg diceritakan kepada org tuanya ketika ibunya bertanya setelah dia tdk bekerja), kamipun memang tdk pernah bertengkar masalah cukup atau tidaknya perekonomian keluarga, saya selalu mengerti dirinya dlm hal ini, maksud saya adalah ketika saya berbelanja dari mulai hal penting atau anjuran suami, dia selalu memilihkan barang style sekaligus warna utk saya,sehingga saya sering berkata saya bukan boneka, (selama 11 thn), seperti slalu harus didandanin dan diberikan warna dan gaya yg menurut suka dia, sehingga saya kehilangan ciri diri sendiri, dalam memotong rambutpun saya harus sesuai gaya dia,smp hanya memilih kuali masak, casing phone (hanya casing) harus sesuai warna dan gambar yg dia suka, sehingga saya merasa kesal dan sering komplain bahwa saya mau memilih barang saya sendiri ketika dia menyuruh saya berbelanja. (Bukan ribut gara2 cost belanjanya, tp pilihan belanjanya). Sekecil apapun barang itu harus sesuai warna dan model yg dia mau (walaupun harga sama). Ibunyapun pernah berkata ke saya, dia males membelikan barang utk suami, karna pasti suami tdk puas dengan pilihan ibunya, bahkan utk cucunyapun terkdg suami komplain secara halus (warna tdk bgs, pdahal biasa saja) kpd ibunya sehingga terkadang ibunya bohong itu pemberian org lain. Karena suami sangat picky terhadap barang yg dipakai, sekali lagi bukan masalah harga, dalam harga yg sama2 terjangkau malah kdg suami memilih barang yg lebih mahal sedikit dr pilihan saya, tetapi harus model dan warna yg dia mau, sayakan bukan boneka pak. Jangankan beli barang yg dipakai bersama, tetapi utk diri saya sendiri yg saya pakai, padahal saya tidak pernah begitu kepadanya, pilihan utk yg dipakai dia selalu saya terserah.
        Soal bekerja, saya juga punya pekerjaan online sampingan tetapi tdk cukup utk biaya keluarga, tp hanya utk tambahan saya sedikit (suamipun tau), saya tdk bisa bekerja karna saya tinggal di negaranya sehingga saya tdk bisa bahasanya pak,dan visa saya hanya Kitas disini yg tdk mengijinkan bekerja, hanya untuk ijin tinggal saja, saya cuman mendptkan penghasilan yg tdk tetap dr berjualan online (uang bukanlah masalah kami pak, karena saya selalu merasa berkecukupan), wkt suami bekerjapun,tdk melimpah, tapi saya selalu merasa cukup dgn apa yg kita punya, suamipun senang dengan karakter saya yg ini (dia sering blg mencintai saya karena saya tdk pernah komplain soal uang,selalu feel grateful with what we have pak).
        Hanya masalahnya Kejelekan dia hanya emang emosian, sering ribut di jalanan dgn org lain kl kesal sedikit, dan saya tdk suka dikasarin bahkan sampai dipukul hanya karna masalah sepele. Oh iya pak soal orang tuanya, (Btw ayahnya baik sekali dgn saya, tapi ibunya tidak, ibunya seperti sering cemburu dgn saya pak), karena mungkin dia cinta sekali kpd suami, bahkan ibunya pernah berkata “ayo kita lihat masakan siapa yg lebih cepat habis”, padahal sudah jelas suami saya lbh suka masakan saya pak, suami saya slalu blg apa adanya (saya memang pintar masak pak), tp disini saya melihat bahwa ibunya melihat spt saya competitornya, sayapun kaget ketika ibunya berkata itu, pdahal saya biasa2 aja, pdahal ibunya pernah meminta saya mengajarinya beberapa resep masakan saya (karena suami selalu membanggakan masakan saya) dan saya memberikannya. Jd saya sering merasa ibunya picky kpd saya karna sering cemburu dgn saya.
        Dan Apakah sebagai istri harus selalu menerima ketika suami kasar hanya karna masalah sepele? Dia memang pernah berkata bahwa ketika kecil didikan ayahnya memang selalu memukul ketika dia tdk nurut sehingga mungkin secara tdk sadar diapun menjadi pribadi yg emosian dan mudah memukul. Saya tidak mau sering dipukul pak. Saya siap berpisah kalau memang selalu hrs menjadi “biru”. Ketika saya membaca comment2 org lain diatas, kenapa terkadang bapak menganjurkan utk berpisah ketika ada KDRT, dan terkadang bapak meminta utk bertahan karna KDRT, dimanakah beda dan menjadi tolak ukurnya? Mohon penjelasannya, terima kasih.

      • Apakah anda pikir anda akan senang jika cerai dengannya?
        Bukankah anda sendiri yg mengatakan kalau anda dipukul karena anda tidak mau berhenti… dan baru berhenti ketika dipukul… bukankah itu menunjukan ada sesuatu yg harus dikoreksi dari diri anda….dan jika itu terus berlanjut maka anda telah berhasil membentuk karakter suami anda jadi kasar.
        Ini tolak ukurnya yang anda pertanyakan….. titik permasalahannya ada dimana.

        Anda tidak mengerti bagaimana mengambil hati suami anda…. anda tidak pandai komunikasi dengannya…
        Anda tertekan.. karena hal2 sepele… hanya mau dihargai… mau ini dan itu…. mau warna ini bukan warna itu… maunya begini … bukan begitu.
        Bukankah Tuhan mengatakan mengucap syukurlah dalam segala hal….
        Dan Paulus mengatakan asal ada pakaian dan makan cukuplah sudah.

        Jangan2 ketika Tuhan maunya begini… kita maunya begitu… lalu ngotot dan sakit hati jika tidak dapat.

      • Lia….
        Sebagai isteri yg baik….
        Komunikasilah dengan suami anda… berilah ia pengertian agar ia dapat memahami anda sebagaimana anda memahaminya…. bukannya cerai yg menjadi pilihan.

        Tuhan Yesus memberkati

  38. Bukan saya yg banyak menuntut, tapi kalau untuk memilih barang yg saya pakai, masa saya harus selalu diatur seperti anak kecil, warna mana yg boleh dibeli dan dipakai inikan untuk saya sendiri pak, casing phone mana yg bagus menurut dia dan selalu memaksa saya utk membeli yg dia mau dan saya kurang suka, saya rasa suami yg byk menuntut bukan saya, sedangkan saya tidak begitu terhadap dirinya. Kecuali saya yg menuntut dirinya, tapi ini saya yg dituntut utk menjadi seperti yg dia mau dalam hal sekecil apapun, sampai jepitan rambut, apa itu ga parah?
    Saya sering memberi pengertian kepadanya, bahwa saya tdk mau dijadikan seperti boneka, dan sayapun tidak membuat dia seperti boneka,iya menyetujui tapi nanti begitu lagi, saya seringkali mengikutinya di awal pernikahan, tp saya sekarang tdk mau karna saya mau menjadi diri sendiri dalam hal memilih yg saya pakai, terkadang barang yg saya sudah beli sebelum saya menikahpun tidak boleh dipakai bukan karna terbuka, tapi hanya karena gaya dan warnanya tdk sesuai yg dia mau.
    Btw terima kasih utk jawabannya, dan apakah saya harus memberi tahu ibunya soal kekerasan yg kerap dilakukannya? Ibunya hanya tahu dia suka memukul anaknya, dan ibunya sering menegur dia utk lebih baik, tapi kalau soal memukul saya, ibunya tidak tahu sama skali, dia sangat sayang ibunya dan ibunya juga sering berpihak kepada dia.

  39. Saya dan suami sering bertengkar karena masalah pengasuhan anak. Suami sering membentak dan marah2 terhadap anak. Selain itu dia juga sering bersikap kekanakan terhadap anak. Suami pernah berkata untuk bercerai. Tapi sampai saat ini belum terjadi perceraian. Yang paling membuat saya kesal adalah suami selalu melarang saya menjenguk orang tua saya disaat sakit. Sedangkan orang tua saya hanya tinggal sendirian. Makanya disaat sakit mama saya minta tolong untuk ditemani sementara waktu. Tapi suami selalu marah2 terhadap saya dan mengancam akan memisahkan saya dan anak saya. Saya jadi bingung apa yang harus saya lakukan? Sudah sering saya jelaskan bahwa mama saya tinggal sendirian tidak ada sanak saudara yg tinggal di dekat rumah kecuali saya yang satu kota dengan mama saya. Tapi dia seolah tidak perduli dengan mama saya. Mohon saran nya.

    • @Mely…

      Perlu dipahami dahulu bahwa perceraian bukanlah sebuah solusi tapi merupakan keterpaksaan karena situasi yang sudah tidak lagi memungkinkan.

      Dengan demikian perbedaan pikiran atau pandangan dalam pasangan suami istri yg menyebabkan pertengkaran bukanlah alasan untuk bercerai, tapi lebih tepat untuk salung belajar mengerti dan menerima perbedaan satu sama lain.

      Mengenai orgtua…. anda sudah memilih untuk meninggalkan orgtua anda dan bersatu dengan suami anda… maka taatlah pada suami anda. Tp bukan berarti anda diam saja.. dalam hal ini anda berkewajiban memberi pengertian pada suami andatentang bagaimana menghormati orgtua.. Dan ini dapat anda lakukan dengan memberi contoh bagaimana anda memperlakukan mertua anda… bagaimana anda mengasihi mertua anda dengan tulus.

      Jika anda mau menginap di rumah orgtua anda…minta ijinlah dahulu kalau perly ajak suami anda untuk menginap disana juga.
      Btw… apakah anda juga suka menginap di tempat mertua anda ? Dan mengurus mertua anda jika mereka sakit?

      Ajaklah suami anda mengenal orgtua Mely dengan bercerita kenangan manis anda bersama mama dan papa sewaktu anda kecil.. dan tidak lupa dengarkan juga cerita suami anda mengenai papa mama nya. Dan jadikan mertua anda itu adalah mama dan papa kandung anda.
      Karena pernikahan bukanlah penyatuan antara dua insan saja… tapi penyatuan dua keluarga besar… sehingga adiknya menjadi adik anda.. kakaknya menjadi kakak anda .. pamannya menjadi papan anda dan org tuanya menjadi orgtua anda dan sebaliknya juga apa yg anda miliki menjadi milik pasangan anda.

      Komunikasikah dengan benar dan bijaksana dengan pasangan anda dalam rasa cinta yg tulus. Dan jangan lupa selalu berdoa pada Tuhan.

      Kiranya Tuhan Yesus memberkati anda sekeluarga…

  40. Syalom…
    Saya seorang Ibu yang memiliki 2 orang anak,sekarang sedang hamil 14 minggu dan sedang dalam keadaan pisah rumah dengan suami. Saya keluar dari rumah karena diusir oleh suami. Suami saya melemparkan semua barang saya keluar dari rumah dan menganiaya saya hanya karena saya menanyakan kepada salah seorang teman yang kabarnya dekat dengan suami saya, perihal sejauh mana hubungannya dengan suami saya..sedikitpun saya tidak ada unsur marah ataupun memaki perempuan itu, tapi perempuan itu tidak menjawab pertanyaan saya dan langsung lapor ke suami.
    Suami saya sering ke luar kota tanpa alasan yang jelas, dan kabar yang beredar dari teman terdekatnya, suami saya sering bawa perempuan ke hotel tempat dia menginap, padahal di kota yang sering dia kunjungi, banyak rumah keluarga yang bisa dia jadikan tempat nginap,apalagi mertua saya pun tinggal disana. Dia sering keluar masuk diskotik di luar kota, menghambur2kan duit,sementara saya disini nyari sendiri, walau tidak dipungkiri terkadang dia masih mau memberikan duit tapi dalam kondisi yang tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga kami. Puji Tuhan Saya masih punya penghasilan sendiri, dan cukup tidak cukup saya selalu bersabar, karena Saya sudah pernah kehilangan suami pertama n kalau boleh janganlah smpai kehilangan lagi apalagi hanya dengan kasus perceraian. Kemana2 saya pergi sendiri, ke pesta,ke pasar, sementara kalau suami di luar kota dia selalu antar jemput sepupu2 dan keluarganya.Setiap saya ngomong emosinya selalu berapi2.
    Saya dinikahi suami saya sekarang dengan status janda beranak 2 karena suami pertama saya meninggal tahun 2016, tapi sebelum menikahpun suami sudah pernah bercerita tentang masa lalunya bersama wanita kumpul kebonya, pacar2nya dan istri2 pejabat yang pernah diselingkuhinya. Namun karena dia katakan ingin berubah dan ingin membina hidup baru dengan saya , sayapun menikah dengannya..
    Sepanjang pernikahan kami, kami sering bertengkar karena Tuhan sering menunjukkan bukti perselingkuhannya kepada Saya n setiap ketahuan dia pasti memukul saya dan memburuk2kan saya kepada orang2 untuk menutupi kelakuaannya.Padahal disaat dia ketahuan saya hanya bilang tolonglah berubah demi rumahtangga n anak2 kami n malah dia yang makin ganas seolah2 tidak bersalah.
    Saya sadar mungkin dia merasa terjebak dengan pernikahan dengan saya.3,5 tahun mencintainya dengan tulus ga pernah membuat dia mencintai saya. Saya berusaha pasrah, bila memang dengan kepergiaan Saya dia akan meraih kebahagiaannya,saya rela, walau memang berat untuk dilakukan.Pola pikir ini saya ambil mengingat dia yang menginginkan perpisahan dengan saya dan semua keluarganya mendukungnya tanpa ada yang menasehatinya untuk berubah dan mempertahankan pernikahannya. Apalagi dalam keadaan hamil dia n keluarganya mencampakkan saya seperti sampah, tak mungkin membuat saya mengemis2 untuk kembali ke pangkuannya. Padahal yang Saya harapkan dia berubah, selalu akan ada pintu maaf saya buatnya. Namun semuanya sepertinya sudah tak mungkin lagi.

  41. Nama saya Matias Denti… Pekerjaanku seorg pelaut,,, mohon pencerahannya,,, Dua thn yg lalu istri saya selingkuh dan sdah sebulan tinggal dgn selingkuhannya… kemudian aq datang dari Jakarta ke Manado,,, untuk mencari istri & anak saya,,,, ternyata mereka sdh tinggal serumah dgn selingkuhannya…. aq bingung karna, aq sgt pusing karna baru kali ini aq mengalami hal ini,,, singkat cerita, aq ajak pulang istri dan Anak saya kemudian minggu kemudian aq balik lagi ke tempat kerjaku di kapal, aq ke Jakarta lagi, setiap hari aq merenung peristiwa ini, sampai di thn 2016ini,,,, sampai saat ini pun masih menjadi beban pikiranku,,, aq sangat2 kepingin utk menceraikan istriku yg sudah mempermalukanku,,,, pertanyyannya apakah aq wajar utk menceraikan istriku?, ,, harap tanggapan dari bpk/Ibu.

    • Pak Matiasdenti…

      Wajar jika anda mau menceraikan istri anda yg selingkuh …
      Tapi….
      Alangkah baiknya jika anda bisa memaafkan dan melupakan semua yg pernah ia lakukan … dan menerimanya sebagai bentuk pertobatan yg tak dapat terbayarkan…

      Berdoalah dan mintalah petunjuk pada Tuhan sebelum anda mengambil tindakan dan mengambil keputusan….

      Tuhan Yesus memberkati….

  42. Saya istri dengan 2 orang anak, dan sedang hamil 37 minggu.
    Saya paham betul bahwa saya mempunyai suami yang punya adrenalin besar dan harus selalu tertantang dalam segala hal.
    Pada saat hamil anak ke 2, saya melihat dengan mata kepala saya sendiri kalau dia berzinah dengan wanita lain, begitu juga pada saat saya hamil anak ke 3 terjadi kejadian yang sama.
    Saya dalam posisi yang sangat terpuruk, dengan menanggung dan memenuhi semua kebutuhan keungan keluarga saya tanpa campur tangan dari suami.
    Ketika di tanyakan hal ini kepada suami, dy mulai menyalahkan saya tentang mengapa dia bisa berselingkuh, karena itu salah saya.

    sampai dengan detik ini, saya pribadi tidak bisa dan tidak tau harus mengampuni atau menerima kembali suami saya.

    dia bisa bersenang2 diluaran sana tanpa mempedulikan saya, menghabiskan uang nya sendiri tanpa bertanya kebutuhan saya.

    apakah saya masih harus bertahan?

    • Doa dan tanya Tuhan….
      Dengan hati yg bersih…. dengan mengapuni dulu suami anda…. tanpa dendam.. tanpa benci dan sakit hati….
      Barulah anda berlutut dihadapanNya…

      Tuhan memberkati anda…

  43. saya sudah lebih delpan tahun bercerai dengan suami saya, dan saya masih sendiri. mantan suami saya baru menikah tahun lalu. selama kami berpisah dan dia masih sendiri, dia tidak mau komunikasi dengan saya dan menayakan ttg anak kami. padahal saya sudah berusaha membujuknya untuk mau rujuk lagi. tahun lalu saya menyekolahkan anak kami di tempatnya mengajar agar dia mau dekat dan bertanggung jawab dengan anaknya tapi itupun tidak berhasil, dia tetap tidak perduli dengan anaknya, saya tetap membujuknya untuk dia mau kembali namun hasilnya nihil, dia memilih menikah dengan wanita lain yang juga guru di tempatnya mengajar. sampai detik ini dia gak pernah mau tahu tentang anak kami dan tidak mau memberikan nafkah pada anak kami padahal dia punya penghasilan tetap. apa yang harus saya lalukukan? karena dia yang menceraikan saya dulu karena kakaknya sudah tidak menyukai saya karena dulu kami sempat bertengkar karena kakaknya terlalu ikut campur urusan rumah tangga kami. terima kasih atas masukannya.

    • @ yetti..

      Sebaiknya anda lupakan dia… dan mulailah menata hidup baru bersama anak anda….
      Berdoalah senantiasa…. dan mengucap syukurlah selalu.

      Mulailah fokus bekerja …. demi membesarkan anak anda… usahakan tidak bergantung pada siapapun kecuali hanya pada Tuhan .

      Kiranya Allah Bapa menyertai anda dan anak anda selalu.

      Amin

  44. saya sudah menikah, hampir 2 tahun. tetapi apa yang saya terima tidak sesuai dengan apa yang suami saya janjikan, sebelum kami menikah. selama saya hidup dengan suami saya, dia tidak pernah diberikan nafkah materi, dan apabila sy hendak mau beli sesuatu, dia melarang, padahal itu uang saya sendiri. selama ini, semua kebutuhan, saya yang keluarkan, dan dy itu seorang misterius, tidak pernah cerita- cerita, atau sharing, tetapi, jika sampai akhirnya dy mentok, baru mehubungi saya. dan sekarang, saya sedang dekat dengan seseorang,yang dimana sifatnya berbeda sekali dengan suami saya, apa yang saya tidak dapat dari suami saya, saya dapat dari dia,
    mohon masukannya, apa yang harus saya perbuat

  45. Pagi Pak istri saya punya PIL dan tidak pulang rumah apakah saya bisa menceraikan nya karena sudah lebih dua tahunan masalah ini .
    terima kasih
    Bambang

    • @Bambang…

      Pertama berdoalah pada Tuhan…
      Lalu
      Konsultasi dulu dengan pdt anda.

      Berdoa lagi …. apakah anda bisa memaafkan dia dan menerimanya lagi…? Dan koreksi diri terlebih dahulu… apakah anda sudah pantas menceraikan dia… lalu pikirkan juga dampaknya pada anak2….

      Barulah ambil keputusan ….

      Tuhan memberkati…

Leave a reply to mrjo1717 Cancel reply